Tantangan Menumbuhkan Minat Baca di Tengah Keterbatasan

- Selasa, 15 September 2020 | 11:42 WIB
TERPAKSA DITIADAKAN: Wabah Covid-19 membuat lomba literasi ditiadakan. Halaman Perpustakaan Daerah Kaltim tampak sepi dari biasanya. DADANG YS/KP
TERPAKSA DITIADAKAN: Wabah Covid-19 membuat lomba literasi ditiadakan. Halaman Perpustakaan Daerah Kaltim tampak sepi dari biasanya. DADANG YS/KP

Sejak September 1995, setiap 14 diperingati sebagai Hari Kunjungan Perpustakaan. Lomba literasi biasanya diselenggarakan selama September. Karena wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), lomba terpaksa ditiadakan.

 

JANGANKAN mengadakan lomba literasi, pameran buku yang selalu terpampang di halaman Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kaltim terpaksa ditiadakan tahun ini. Nuansa bulan literasi–sebutan September–sangat jauh dari sebelumnya.

Tidak ada lagi kerumunan peserta perlombaan. Tidak ada pula masyarakat yang mencari buku favorit di pameran buku selama bulan literasi. "Biasanya setiap tahun kami mengadakan lomba, dari TK dan PAUD, hingga perguruan tinggi. Lombanya macam-macam, mulai menulis resensi buku hingga mewarnai untuk tingkat PAUD," ujar Taufik, kepala Bidang Layanan Otomasi dan Kerja Sama Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim saat diwawancarai, kemarin (14/9). Perlombaan diadakan bertujuan meningkatkan minat baca dan datang ke perpustakaan masyarakat Indonesia yang tergolong masih rendah.

Sejak Maret lalu, ketika Covid-19 mulai melanda Indonesia, perpustakaan di Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu, hanya terbuka satu sisi. Hanya segelintir masyarakat yang datang. Itu hanya mengembalikan buku pinjaman sebelum masa pandemi. Termasuk meminta kartu bebas pustaka bagi mahasiswa tingkat akhir. "Biasanya sekitar 700 orang yang ikut lomba, belum termasuk orang yang datang ke pameran buku. Tapi karena Covid-19, terpaksa ditiadakan," terangnya.

Wabah Covid-19 juga membuat layanan tatap muka perpustakaan dihentikan sementara. Tak ingin minat baca masyarakat menurun, peminjaman buku dialihkan secara online. Publik yang ingin menyalurkan minat baca diarahkan untuk mengakses aplikasi iKaltim. "Kalau sebelum pandemi kunjungan langsung perpus tinggi. Tahun 2019, itu ada 142 ribu. Tapi kalau untuk yang mengakses secara online hanya 25 ribu orang," jelasnya.

Dua kali webinar bertajuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui literasi dan perpustakaan menjawab tantangan zaman sengaja diselenggarakan. Keduanya dilakukan Agustus lalu menjelang peringatan Hari Kunjungan Perpustakaan. "Banyak juga peminatnya. Webinar pertama 100 orang. Kalau kedua bertema perpustakaan menjawab tantangan zaman mencapai 500 orang. Sengaja kami adakan biar minat baca masyarakat selalu berkembang," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X