Direktur AWS : Publik Kota Tepian Banyak yang Tak Mengerem Aktivitas

- Selasa, 15 September 2020 | 11:02 WIB
Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dr David Hariadi Masjhoer
Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dr David Hariadi Masjhoer

SAMARINDA - Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dr David Hariadi Masjhoer mengakui hampir seluruh rumah sakit di Samarinda, baik negeri maupun swasta, kewalahan menangani pasien Covid-19 yang mengalami peningkatan.

Oleh karenanya, ia menyambut baik jika ada penambahan fasilitas inap bagi pasien. "Alhamdulillah kalau bisa dimanfaatkan, artinya bisa mengurangi beban dan menambah daya tampung," jelasnya.

Untuk diketahui, kian hari pasien Covid-19 di Samarinda terus mengalami kenaikan. Beberapa rumah sakit swasta dan negeri pun mulai kewalahan.  David juga menilai, publik Kota Tepian banyak yang tidak mengerem aktivitas.

Seperti diberitakan, menukil data Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda, angka pasien Covid-19 jumlahnya 405 orang. Ibu kota Kaltim menjadi kota kedua di Kaltim setelah Balikpapan yang penyebarannya cukup signifikan penambahannya. Namun, tak dimungkiri, dalam tiga hari terakhir, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh lebih banyak ketimbang yang terkonfirmasi positif. Namun, total pasien dirawat saat ini membuat tenaga kesehatan (nakes) di beberapa rumah sakit sangat kewalahan. Hal itu menjadi warning bagi masyarakat di tengah situasi yang genting saat ini.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin menuturkan, ada beberapa hal kini fokus dilakukan tim Satgas Covid-19. "Salah satunya perwali, lewat penegakan bisa mengurangi jumlah pasien terpapar virus corona. Namun, memang, masyarakat masih banyak yang cuek dengan keselamatan dan kesehatan," jelas pria yang juga sekretaris Satgas Covid-19 Samarinda itu. Dia menyebut, Diskes Samarinda bakal dipanggil hari ini untuk menanyakan perkembangan situasi rumah sakit di Kota Tepian saat ini.

"Saya memang dengar kondisi rumah sakit banyak yang penuh. Namun, saya mau informasi lengkap dari Diskes," ujar Sugeng.

Tidak menutup kemungkinan, kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Kaltim di Jalan HAM Rifaddin bisa difungsikan untuk merawat pasien terkonfirmasi Covid-19. "Kan itu rencana sudah sejak awal virus muncul di Samarinda, karena aset provinsi, jadi harus dibicarakan dulu," tegasnya.

Selain Bandiklat Kaltim, ada beberapa opsi muncul untuk dialihfungsikan sementara, yakni sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 atau karantina. Hotel Atlet di Kompleks Stadion Madya Sempaja dan Balai Pertanian. "Tapi kan semua harus dibicarakan dulu," jelas Sugeng.

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X