SAMARINDA–Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA dan PPAS) P-APBD Tahun Anggaran 2020 sudah ditandatangani awal September lalu. Pemprov Kaltim memastikan dana yang dipersiapkan untuk penanganan Covid-19 aman. Sehingga, KUPA PPAS yang disepakati tidak terganggu untuk penanganan Covid-19.
Penjabat Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim M Sa'bani mengatakan, meski angka Covid-19 terus naik, namun menurutnya dana persiapan penanganan Covid-19 itu cukup hingga Desember. Sehingga tidak akan mengganggu anggaran perubahan yang telah ditetapkan.
“Tapi yang pertama kita harus berdoa semoga Covid-19 bisa diatasi dan angkanya terus menurun. Jangan berdoa yang sebaliknya. Anggaran penanganan virus corona kita masih ada sampai Desember. Sudah kami siapkan itu, cukup lah,” terang Sa'bani.
Selain itu, anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 500 miliar itu sudah masuk ke APBD Perubahan 2020. “Sudah disepakati dan ditandatangani. Kalau sebelumnya kan hanya melalui peraturan kepala daerah, penyesuaian anggaran,” imbuhnya.
Sa'bani memastikan anggaran penanganan Covid-19 tidak dikurangi dan tidak ditambah. Sebab, hitung-hitungan sudah matang, jadi bakal cukup sampai Desember.
Meski begitu, saat ini angka positif Covid-19 di Kaltim masih terus meningkat. Kemarin (12/9), Kaltim ketambahan 153 kasus pasien yang terkonfirmasi positif. Sehingga totalnya kini mencapai 5.752 kasus positif. Dengan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 3.446 orang dan meninggal dunia 236 pasien.
Meski begitu, pemprov telah melakukan beberapa aksi terkait penanganan Covid-19 di Kaltim. Di antaranya, menyiapkan laboratorium dan rumah sakit darurat. Sehingga, diperkirakan penanganan virus asal Wuhan, Tiongkok, itu hingga Desember masih bisa dilakukan dengan anggaran yang sudah ada.
Maka, dipastikan anggaran perubahan tidak lagi diutak-atik untuk penanganan Covid-19. Untuk diketahui, sesuai kesepakatan rancangan KUPA-PPAS P-APBD Kaltim Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 10,833 triliun atau menurun dibandingkan APBD 2020 murni sebesar Rp 12,293 triliun atau ada pengurangan sebesar Rp 1,459 triliun.
Penurunan itu memang tak lepas dari adanya pandemi Covid-19 yang melanda Kaltim sejak Maret 2020. Sehingga berbagai lini ekonomi ikut terdampak.
Meski begitu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, pembangunan Kaltim tetap berjalan meski pandemi berlangsung. Pihaknya sudah menyiapkan anggaran di APBD Perubahan 2020 terkait itu. Dia mengatakan, pemerataan pembangunan ke seluruh penjuru Kaltim sudah masuk ke program tahunan. “Selain itu, pemerataan pembangunan di bidang pendidikan untuk sumber daya manusia,” ucapnya. (nyc/rom/k8)