BALIKPAPAN – Upaya penertiban untuk menekan sebaran virus terus dilakukan. Pemkot Balikpapan bahkan gencar menindak pelanggar protokol kesehatan. Namun, dari pemantauan di lapangan beberapa hari terakhir, tak sedikit warga yang masih kurang disiplin.
Padahal, penertiban telah berjalan lebih dari dua pekan. Mengacu pada hal ini, Piatur Pangaribuan, ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kaltim menyebut, perlunya kesadaran setiap individu.
Menurut dia, masyarakat harusnya bijak dalam menentukan baik dan buruknya sesuatu. Dengan disiplin, warga kota bisa membantu pemerintah, diri sendiri, dan keluarga. “Kalau kita tidak bisa menjaga diri sendiri, dampaknya juga dirasakan orang lain," ujar dia.
Dia mengatakan, jika dengan cara persuasif tidak membuahkan hasil, tindakan tegas dapat menjadi solusi selanjutnya. Yakni, melalui penegakan hukum. Secara teori, penegakan hukum ialah upaya terakhir.
Kata Piatur, penegakan hukum mau tidak mau mesti dilakukan. Meskipun belum diketahui apakah hal ini bersifat efektif atau tidak, paling tidak ada upaya yang diambil. Pada situasi yang tidak kondusif seperti sekarang, dia berujar bahwa semua langkah harus dilakukan.
Kalau upaya belum berdampak, maka dievaluasi terus hingga mendapat solusi yang ideal. Selain itu, baginya apa pun aturan yang diterapkan, bahkan tanpa aturan sekalipun, dapat berjalan dengan baik bila masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi.
Bahkan, dia beranggapan, bertambahnya aturan dari pemerintah ialah dampak dari ketidakpatuhan masyarakat. "Semakin banyak yang tidak patuh, aturan yang dikeluarkan akan semakin banyak," pungkasnya. (*/okt/kri/k16)