BEBERAPA pekan terakhir razia penggunaan masker terus digelar. Nyatanya dalam satu minggu, sekitar seribu pelanggar ditemukan.
Memasuki pekan ini, pemkot Balikpapan kembali memberlakukan aturan jam malam. Pelaksanaannya bersamaan dengan razia masker. Targetnya ialah lokasi seperti kafe dan warung makan.
Hampir sepekan ini, banyak ditemui pelaku usaha yang melakukan pelanggaran. Di mana tak hanya jam malam, penerapan protokol pun belum maksimal.
Sekretaris Satpol PP Balikpapan Silvia Rahmadina menyebut, pada hari pertama penertiban, banyak yang masih beroperasi melebihi waktu yang ditentukan.
“Awal-awal itu memang banyak. Tetapi makin kita edukasi, mulai berkurang. Dan mereka mau diajak bekerja sama,” ujarnya.
Kata dia, beberapa waktu lalu lebih dari 30 pelaku usaha melakukan pelanggaran. Menanggapi ini, Silvi menyebut, para pelaku usaha sudah menerapkan protokol kesehatan. Hanya, belum maksimal, disebabkan perilaku beberapa konsumen.
Khususnya untuk aturan jaga jarak. Pada saat-saat tertentu, aturan ini tak bisa dikendalikan oleh pelaku usaha.
“Mungkin pemilik usaha ini harus lebih sering mengingatkan pelanggannya. Karena kalau tidak, pasti kecolongan,” tambah Silvi.
Terkait penggunaan masker pun masih sulit terlaksana, khususnya di warung makan. Kebiasaan pelanggan, berbincang dengan kawan sembari minum kopi, menjadi salah satu contoh. Jadi, solusinya, mesti diamati ketika minuman atau makanan pelanggan habis, segera diminta untuk mengenakan masker.
Pekan ini pihaknya akan memantau kawasan dan tempat yang kerap menyebabkan kerumunan. Guna menjadi evaluasi di akhir pekan, yang menjadi acuan implementasi aturan Pemkot Balikpapan selanjutnya.
Disebutkan pula bahwa sampai saat ini, Balikpapan Utara menjadi penyumbang terbanyak untuk pelanggaran. Hingga kemarin, ada penambahan 43 pelanggar dari pelaku usaha. (*/okt/ms/k16)