BALIKPAPAN – Bercocok tanam di rumah mulai digemari masyarakat. Meski dengan lahan yang terbatas, kegiatan ini juga bisa diterapkan hanya di pekarangan rumah. Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DPPP) Balikpapan sedang berupaya menggalakkan gerakan tersebut.
Terutama di masa pandemi, gerakan bercocok tanam di rumah menjadi langkah yang pas untuk mendapat sayur yang terjamin kebersihannya. Kepala DPPP Balikpapan Heria Prisni menuturkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pangan keluarga mandiri terpadu (pagar mantap).
Program ini bertujuan memanfaatkan lahan pekarangan lingkungan. Misalnya dalam satu kawasan lingkungan RT memaksimalkan pekarangan rumah bertanam sayuran hingga budidaya ikan. “Saat ini sudah ada budi daya lele (bude lele), kawasan rumah tahan lestari (KRTL), dan mandiri terampil berdaya (matilda),” ungkapnya.
Adanya program pagar mantap sekaligus cara pihaknya memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana menyediakan kebutuhan pangan secara mandiri. Apalagi sebagian besar kebutuhan pangan di Kota Minyak berasal dari luar kota. Sehingga Balikpapan masih bergantung besar dengan pasokan daerah lain.
Namun dengan gerakan menanam di rumah, maka masyarakat bisa terbantu. Mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk bahan pangan. Cukup mengambil hasil yang telah ditanam di pekarangan. “Masih hal yang kecil tapi tetap berdampak besar dan bisa dinikmati masyarakat,” sebutnya.
Apalagi selama pandemi Covid-19 membuat pasokan pangan ikut terganggu. Sebab, daerah penghasil mengurangi pengiriman bahan pangan tersebut. Artinya pasokan barang yang masuk tak bisa diprediksi bisa memenuhi kebutuhan atau tidak terus menerus.
“Nanti kalau tidak siap bagaimana dengan warga,” imbuhnya. Menurutnya sudah sebaiknya warga mulai berkenalan dan mencoba melakukan cocok tanam di pekarangan tersebut. Sehingga sedikit demi sedikit dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. (gel/ms/k15)
