Dua bulan lagi mestinya Raisa tampil di sebuah konser besar. Yaitu, konser penanda 10 tahun perjalanannya sebagai penyanyi profesional. Acara bertajuk Raisa Live in Concert itu sedianya digelar pada 28 November di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun, Covid-19 membuyarkan semua.
Raisa beserta tim manajemen dan promotor memutuskan menunda pertunjukan itu atas anjuran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Angka penularan Covid-19 tak kunjung menunjukkan kurva menurun sehingga kondisi yang mengundang kerumunan belum diizinkan untuk diselenggarakan.
Dalam konferensi pers yang digelar kemarin (8/9), Adryanto Pratono, CEO PT Juni Suara Kreasi yang merupakan manajemen Raisa, menyatakan, konser tersebut ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Dia meyakini keputusan itu sudah dipertimbangkan dengan baik demi kebaikan semua pihak.
”Juni Concert sudah menerima surat pemberitahuan dari Pemprov DKI Jakarta dan akan mematuhinya. Sambil memperhatikan kondisi pandemi di Indonesia, konser ditunda entah sampai kapan,” ucap pria yang kerap disapa Boim itu.
Lagi pula, menurut dia, momen kebahagiaan itu harusnya dirayakan dengan sukacita. Atas dasar itu, pihaknya tidak mau memaksakan menggelar acara di tengah pandemi. Di samping itu, Boim juga tak menampik bahwa pihaknya mengalami kerugian materi atas penundaan kali kedua tersebut. Namun, dia enggan menyebut besarannya.
Penukaran tiket dimulai hari ini hingga 9 November. Semua info sudah tertera di situs web raisa2020.id atau Instagram Juni Concert. Sementara itu, dana refund bakal diterima pihak pembeli dalam jangka waktu 14–70 hari kerja. ”Opsinya cuma pengembalian. Kami tidak berikan skema simpan tiket sampai tahun depan atau sampai acara ini diselenggarakan,” jelas Boim
Raisa meyakini bahwa itu merupakan keputusan yang terbaik untuk semua pihak. Sebab, bagi ibu satu anak itu, kesehatan merupakan hal utama di tengah melonjaknya kasus Covid-19. ”Dan kami mau berkontribusi untuk menahan kenaikan angka itu. Jadi, ya inilah yang harus terjadi. Mungkin memang bukan waktu yang tepat untuk selebrasi,” tutur Raisa.
Perempuan kelahiran Jakarta, 30 tahun silam, itu pengin memberikan penampilan yang totalitas dan terbaik untuk penonton. Namun, dia mengaku tak bisa berada di panggung sembari memikirkan kondisi kesehatan para penonton. ”Itu beban moral juga buat saya,” tambahnya.
Kendati begitu, Raisa tetap mengapresiasi pihak promotor yang berusaha mewujudkan cita-citanya untuk menggelar konser di GBK. Sampai hari ini, pihaknya masih menggodok ide-ide yang ada untuk mempertahankan antusiasme penonton sampai konser bisa digelar. (shf/c12/ayi)