Lebih Dekat dengan Sanggar Tari Karindangan, Lestarikan Budaya Sekaligus Tarik Wisatawan

- Rabu, 9 September 2020 | 12:35 WIB

Menjaga warisan budaya menjadi hal yang penting. Ini juga menjadi pegangan Sanggar Tari Karindangan. Apalagi di masa sekarang, ketika budaya asing tak tertahankan.

 

Halaman Pasar Inpres Kebun Sayur, terlihat sedikit lengang siang itu (6/9). Sepuluh penari tampak bersiap dalam barisan, dengan baju adat berwarna kuning dan hijau. Face shield yang dikenakan sebelum pertunjukkan pun dilepas sebentar.

Lagu Manasai pun terdengar dari sebuah pengeras suara. Para penari mulai menggerakkan tubuh mereka. Hanyut dalam alunan musik khas suku Dayak tersebut.

Pertunjukan tersebut akan terus digelar seminggu sekali. Tepatnya hari Minggu, yang menjadi agenda Sanggar Tari Karindangan, kelompok yang menginisiasi kegiatan itu.

Sanggar Tari Karindangan sendiri sudah berdiri puluhan tahun. Dengan jam terbang yang cukup lama itu, tak heran jika kelompok ini telah sampai ke luar daerah. Seperti Solo dan Jakarta. Mereka pun kerap dilibatkan dalam berbagai acara budaya Kota Minyak. Menerima tamu penting dari daerah maupun negara lain.

Nining Kencana Sari, ketua sanggar tari berkata, penampilan pada Minggu itu ialah yang pertama kali selama masa pandemi. Meski kembali beraktivitas, pihaknya juga menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

Salah satunya dengan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, pihaknya juga mengurangi jumlah penari yang dulunya bisa lebih dari 20 orang, kini hanya 10 orang.

Perihal pertunjukkan akhir pekan di Pasar Inpres itu, Nining berkata hal itu untuk melestarikan budaya Kalimantan. Juga untuk menarik wisatawan untuk meramaikan Pasar Inpres lagi.

“Kami ingin seperti di Pampang. Mereka menjaga budaya mereka hingga sekarang. Jadi, kami ingin di Pasar Inpres juga bisa meniru hal tersebut,” ujar perempuan berusia 68 tahun ini.

Sanggar tari tersebut pun akan terus menampilkan jenis tarian yang berbeda setiap minggunya. Untuk lebih memperkenalkan tarian Kalimantan yang sangat beragam.

Harapnya, upaya mereka ini akan mengedukasi masyarakat sekitar. Bahwa Kaltim, khususnya Balikpapan punya seni dan budaya yang mesti dilestarikan dan dijaga. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X