Kaltim Pertahankan Kinerja Apik Ekspor-Impor

- Rabu, 9 September 2020 | 11:40 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat nilai ekspor pada Juli 2020 sebesar USD 0,95 miliar atau mengalami kenaikan 6,92 persen dibanding ekspor Juni 2020. Kegiatan bongkar muat peti kemas di Kariangau.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat nilai ekspor pada Juli 2020 sebesar USD 0,95 miliar atau mengalami kenaikan 6,92 persen dibanding ekspor Juni 2020. Kegiatan bongkar muat peti kemas di Kariangau.

BALIKPAPAN- Kinerja ekspor di Bumi Etam perlahan mulai naik. Tren ini diharapkan bisa berlanjut hingga akhir tahun meski secara year on year (yoy) turun cukup dalam. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat nilai ekspor pada Juli 2020 sebesar USD 0,95 miliar atau mengalami kenaikan 6,92 persen dibanding ekspor Juni 2020. Sementara bila dibanding Juli 2019 turun tajam, sebesar 33,23 persen.

Secara rinci, nilai ekspor barang migas Juli 2020 mencapai USD 71,61 juta, naik 91,88 persen dibanding Juni 2020. Sementara ekspor barang non-migas Juli 2020 mencapai USD 875,10 juta, naik 3,18 persen dibanding Juni 2020.

Nilai ekspor Kaltim pada Juli 2020 disumbang sektor migas USD 71,61 juta, pertanian USD 0,80 juta, industri pengolahan USD 153,38 juta, dan pertambangan lainnya USD 720,92 juta. “Struktur ekspor Kaltim menurut sektor pada bulan Juli sebesar 92,44 persen adalah ekspor non-migas, sisanya 7,56 persen migas,” kata Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono, Senin (7/9).

Anggoro menambahkan, negara tujuan ekspor migas Kaltim pada Juli adalah Jepang, Tiongkok, dan Malaysia. Untuk ekspor non-migas negara tujuan utamanya adalah Tiongkok, India, dan Malaysia. Golongan barang yang diekspor dari Kaltim untuk bahan bakar mineral terdiri dari migas dan non-migas, yaitu lemak hewani, pupuk dan bahan kimia organik, kayu dan barang dari kayu, aneka produk kimia, bahan kimia organik, ikan dan hewan air lainnya, mesin dan peralatan mekanis, kapal, perahu, dan struktur terapung.

Peranan ekspor Kaltim menurut provinsi asal barang pada periode Januari-Juli 2020 berada di urutan ketiga nasional setelah Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan kontribusi mencapai 37,72 persen dari seluruh ekspor nasional.

Sementara itu, nilai impor Kaltim pada Juli 2020 mencapai USD 138,61 juta atau mengalami kenaikan sebesar 36,35 persen dibandingkan impor Juni 2020. Sementara bila dibanding Juli 2019 mengalami penurunan sebesar 42,43 persen.

Dijelaskan Anggoro, impor barang migas Juli 2020 mencapai USD 66,10 juta, naik 60,70 persen dibanding Juni 2020. Sementara impor barang non-migas Juli 2020 mencapai USD 72,51 juta, naik sebesar 19,80 persen dibanding Juni 2020. “Negara asal impor migas Kaltim adalah Nigeria, Malaysia, dan Korea Selatan. Kemudian, impor non-migas berasal dari Korea Selatan, USA, dan Tiongkok,” ungkap Dwi

Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, kalau dibanding tahun lalu kinerja ekspor jelas turun sangat jauh. Sejak pandemi Covid-19 memukul aktivitas ekonomi kondisi ekspor impor merosot. Aktivitas menurun sehingga kegiatan pun menurun.

“Ya sekarang sudah ada perbaikan. Negara tujuan ekspor sudah membuka kembali. Kalau sudah naik dari bulan sebelumnya ya sudah bagus. Namun, intinya kita perlu mencari potensi baru ekspor. Hilirisasi belum tergarap maksimal. Utamanya investasi industri baru kita permudah, kita giring ke Kaltim,” tutupnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X