BEIJING – Amerika Serikat terus memojokkan Tiongkok dalam semua kebijakan. Dalam sebuah acara untuk menandai peringatan 75 tahun kemenangan negaranya atas Jepang dalam Perang Dunia II, Presiden Tiongkok Xi Jinping melontarkan pernyataan keras.
Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa tak ada pihak mana pun yang bisa mengganggu Tiongkok. Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan kepada wartawan di Beijing soal isu Amerika-Tiongkok-Taiwan.
Menurutnya, prinsip negaranya adalah dasar politik dan prasyarat fundamental untuk pembentukan dan pengembangan hubungan diplomatik Tiongkok-Amerika. “Kami mendesak Amerika Serikat untuk mematuhi prinsip satu Tiongkok dan ketentuan dari tiga komunike gabungan Tiongkok-Amerika,” tandasnya.
Hal tersebut, lanjut dia, untuk menghentikan hubungan substansial dengan Taiwan dan menghentikan segala bentuk kontak resmi dengan Taiwan. “Tentunya agar tidak menyimpang lebih jauh menyusuri jalan yang salah,” tegas Hua Chunying, seperti dilansir dari Express.co.uk, Senin (7/9).
Xi Jinping dalam pidatonya juga melontarkan pernyataan tegas. Dia menyinggung soal ancaman terhadap Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang telah memerintah Republik Rakyat Tiongkok sejak didirikan pada 1949. Orang-orang Tiongkok tidak akan pernah mengizinkan individu atau kekuatan apa pun untuk memisahkan PKT dan orang-orang Tiongkok, dan menentang satu sama lain.
“Orang-orang Tiongkok tidak akan pernah membiarkan individu atau kekuatan apa pun memutarbalikkan sejarah PKT, serta menjelekkan karakter dan tujuan PKT,” tegasnya.
Xi memang tidak menyebut secara khusus tentang Amerika Serikat atau nama Donald Trump dalam pidatonya. Pidatonya seolah-olah ditujukan untuk audiens domestik. Namun, sambutannya akan ditafsirkan secara luas sebagai rujukan ketegangan dengan Amerika di sejumlah bidang.
Tiongkok sangat tidak senang atas tekanan kapal-kapal angkatan laut Amerika di Laut China Selatan. Selain itu, Tiongkok berada dalam perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung luas dengan Amerika Serikat.
Tiongkok juga marah atas kontak yang sedang berlangsung antara Amerika dan Taiwan, yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya. Pidato Xi Jinping yang sangat agresif, menggarisbawahi betapa seriusnya negara adidaya memandang prospek campur tangan eksternal. Tak ada yang boleh mengobrak-abrik internal Tiongkok.
Para pemimpin Tiongkok telah berulang kali menekankan kemampuan Partai Komunis untuk melawan agresi asing. Xi Jinping sering berusaha untuk membangkitkan sentimen nasionalis sebagai cara untuk mengonsolidasikan cengkeraman kekuasaannya. (jpg/kri/k16)