Makin Merah Daun Aglonema, Makin Mahal Harganya

- Senin, 7 September 2020 | 14:13 WIB
Aglonema kian diburu para pencinta tanaman hias. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama sri rejeki. Keelokan bentuk dan warna nan eksotis mampu memanjakan mata.
Aglonema kian diburu para pencinta tanaman hias. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama sri rejeki. Keelokan bentuk dan warna nan eksotis mampu memanjakan mata.

Aglonema kian diburu para pencinta tanaman hias. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama sri rejeki. Keelokan bentuk dan warna nan eksotis mampu memanjakan mata.

 

COCOK bagi pemula, aglonema mampu bertahan dan tumbuh kokoh di hampir setiap kondisi dalam ruangan. Tanaman hias tanpa bunga ini mampu menoleransi cahaya. Atau dapat tumbuh pada ruangan yang kurang cahaya matahari. Bahkan jika hanya terdapat cahaya lampu neon sekalipun.

Selain dapat tumbuh dalam berbagai kondisi ruangan, masalah yang dapat timbul pada tanaman hias yang satu ini juga terbilang sedikit. Hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tanaman ini adalah jangan sampai media tanamnya terlalu basah. Hal ini dikarenakan aglonema cenderung membusuk jika media tanamnya basah.

Jamal, seorang pedagang tanaman hias menuturkan, media tanam bagi aglonema tidak boleh terlalu basah ataupun kering. Pengaplikasiannya dapat berupa perpaduan tanah, sekam, dan pupuk. "Tanaman cukup disiram tiga hari sekali, dan tidak bisa ditanam pada tanah gambut," ujarnya.

Dia menyarankan, dalam penggunaan pupuk lebih baik memilih pupuk kandang kambing, ketimbang pupuk ayam karena jauh lebih sehat dan tidak harus menggunakan antijamur. Sebab tanaman lebih rawan terkena bakteri bila menggunakan pupuk ayam, sehingga daun yang busuk harus dirontokkan atau dipotong, lalu diberi obat anti jamur.

"Kalau tanaman sudah dalam kondisi sehat tidak harus dikasih pupuk terus-menerus setiap minggunya. Paling 1 bulan sekali atau 3-4 bulan berikutnya," jelasnya.

Dari berbagai jenis aglonema yang dijual, red suksom tengah jadi primadona. Tanaman ini diimpor dari Thailand oleh distributor asal Jawa. Kendati harganya cukup mahal, yakni mulai Rp 85 ribu hingga Rp 550 ribu untuk setiap pot. Dalam sepekan, Jamal bisa menjual lebih dari 20 pot. Harga yang ditawarkan menurutnya masih standar. Karena ada yang menjual lebih mahal daripada itu, hingga kisaran Rp 800 ribu ke atas.

Yang menjadi ciri khas dari red suksom ialah warna merah terang pada daun. Semakin merah pekat harganya akan semakin melonjak. Kenaikan harga juga dikarenakan pengiriman tanaman selama pandemi pun cukup sulit dan terbatas.

"Selama pandemi alhamdulillah ada peningkatan pembelian tanaman hias, dikarenakan orang bosan terus berada di dalam rumah. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, dalam sehari ada 10-20 orang datang ke kios," ujar penjaja tanaman hias di Jalan Ruhui Rahayu tersebut. (lil/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X