Perkuat Pasar di Indonesia Timur, Waskita Bangun Dua Pabrik Beton di Penajam

- Sabtu, 5 September 2020 | 10:49 WIB
-
-

BERSAING: Aktivitas pembuatan tiang pancang di pabrik beton Waskita. Mereka kini membangun dua pabrik di Penajam untuk menjawab kebutuhan di proyek pembangunan IKN.

BALIKPAPAN–Produsen beton precast dan ready mix, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memperkuat pasar di Indonesia Timur dengan menambah satu pabrik pengolahan di Penajam Paser Utara. Proyek di kawasan Buluminung ini telah berlangsung sejak 2019 dan kini progresnya telah mencapai 60 persen.

Plant tersebut berdiri di lahan seluas 12 hektare. Ditargetkan memiliki kapasitas produksi 250 ribu ton per tahun. Dengan investasi Rp 300 miliar. Pabrik di Buluminung akan memproduksi produk precast berupa box girder, PCT girder, square pile, dan CCSP. Dengan fasilitas penunjang di antaranya area workshop dan pengolah limbah.

Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk Agus Wantoro menjelaskan, pabrik di Buluminung akan memenuhi kebutuhan komponen beton precast untuk pembangunan jembatan dan infrastruktur lainnya. “Kita harapkan kalau sudah waktunya masa konstruksi, yang pertama untuk support jembatan Balikpapan–Penajam,” kata Agus, Jumat (4/9).

Untuk memenuhi potensi pasar di ibu kota negara (IKN) baru, WSBP akan menambah satu pabrik lagi. Yang rencananya dibangun di kawasan Sepaku. Lokasinya 35 meter dari kawasan inti pemerintah ibu kota. “Saat ini sedang proses pengadaan sewa lahan. Yang kita sasar seluas 41 hektare, khusus ibu kota baru,” sebutnya.

Penambahan pabrik baru ini tentunya untuk memenuhi kebutuhan komponen beton dalam pembangunan infrastruktur di IKN baru. “Komponennya untuk memenuhi pembangunan rumah, perkantoran, infrastruktur jalan, drainase yang kemudian disuplai dari sana (Sepaku),” ujarnya.

Investasi pembangunan pabrik di kawasan Sepaku sebesar Rp 450 miliar. Dengan kapasitas 800 ribu ton per tahun. “Memang lebih besar karena lahannya sewa, berbeda dengan di Buluminung,” bebernya.

Menurut Agus, pembangunan kedua pabrik di Penajam Paser Utara untuk menyerap potensi pasar di wilayah tengah dan timur Indonesia. Hal itu tentunya sejalan dengan pemindahan IKN di Penajam Paser Utara. “Angan-angan bisa ekspor juga,” katanya.

Teknologi dan peralatan yang digunakan di plant Penajam nantinya sama dengan pabrik-pabrik WSBP yang telah dibangun. Selain melihat peluang pasar yang besar, Agus mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk produksi akan lebih rendah. “Cost-nya akan lebih rendah dibanding kirim langsung dari Jawa karena ada transportasi laut,” ujarnya.

Selain memperluas pasar, pihaknya menargetkan kontrak baru dengan target laba. “Ini peluang bisa menyerap pembangunan di sekitar Kaltim ataupun Kalimantan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, sesuai Rancangan Teknokratik RPJMN 2020–2024, WSBP mendukung sasaran pembangunan infrastruktur. Seperti infrastruktur pelayanan dasar (hunian rumah, akses sanitasi, irigasi, bendungan), infrastruktur pendukung perkotaan (angkutan masal), energi ketenagalistrikan (penyediaan energi nasional), hingga infrastruktur ekonomi (jaringan kereta cepat, pelabuhan, jembatan udara, jalan tol dan jalan nasional). (aji/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X