UMKM Bantu Geliatkan Ekonomi Daerah

- Sabtu, 5 September 2020 | 10:48 WIB
BANYAK JENIS: Meski bergerak di sektor kecil, UMKM disebut-sebut bisa memperbaiki daya beli masyarakat karena menyerap banyak tenaga kerja.
BANYAK JENIS: Meski bergerak di sektor kecil, UMKM disebut-sebut bisa memperbaiki daya beli masyarakat karena menyerap banyak tenaga kerja.

SAMARINDA–Keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dinilai penting untuk menggeliatkan ekonomi di daerah. Meski memiliki kontribusi kecil pada pertumbuhan ekonomi, tapi sektor ini dianggap mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga diharapkan bisa memperbaiki pendapatan masyarakat yang berujung pada perbaikan konsumsi.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, UMKM harus terus digenjot kinerjanya. Meski bergerak di sektor kecil, tapi UMKM membuka banyak tenaga kerja yang berpotensi memperbaiki penghasilan masyarakat. UMKM juga memiliki keberagaman sektor sehingga bisa memunculkan sektor-sektor baru dalam berkontribusi terhadap ekonomi.

“Pada masa pandemi, peningkatan akses keuangan UMKM diperlukan,” jelasnya, Jumat (4/9). Apalagi mengingat sektor ini sangat terdampak dari merosotnya permintaan domestik dan gangguan pasokan. Dampak dari menurunnya kinerja UMKM terlihat dari banyaknya pengangguran, karena dari 64,2 juta unit UMKM di Indonesia, 97 persen menyerap tenaga kerja.

Jika banyak UMKM memiliki kinerja buruk, maka akan semakin banyak pengangguran yang ditimbulkan. “Belum lagi saat pandemi UMKM kesulitan mempertahankan usaha karena kekurangan modal kerja. Sehingga diperlukan peningkatan permodalan untuk UMKM kita,” katanya.

Menurut dia, UMKM lebih bergantung pada sektor pendanaan informal untuk bertahan. Sedangkan akses ke layanan keuangan formal relatif terbatas. Selain itu, pada masa ini terjadi perubahan mobilitas masyarakat. OJK mencatat jumlah UMKM yang terdampak Covid-19 mencapai 100.834 debitur. Dengan realisasi restrukturisasi kredit sebanyak 38.733 rekening.

“Untuk mengembangkan kinerja UMKM, beberapa upaya telah dilakukan seperti memperluas penyaluran permodalan untuk UMK,” ungkapnya. Tak hanya OJK, Bank Indonesia terus berupaya melakukan pengembangan UMKM melalui penguatan kelembagaan, penguatan SDM dan usaha seperti perluasan kapasitas, serta penguatan akses pembiayaan sehingga UMKM dapat menjadi UMKM 4.0 sebagai kekuatan baru ekonomi nasional.

“Penguatan permodalan UMKM bisa menjaga keberlangsungan usaha, penguatan kapasitas produksi, dan lainnya. Harapannya jika permodalan UMKM baik, perluasan tenaga kerja bisa terjadi. Sehingga ekonomi bisa kembali menggeliat,” pungkasnya. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X