Gangguan Haid, Atasi dengan Obat Penyubur

- Jumat, 4 September 2020 | 13:22 WIB
SIKLUS: Penting untuk mengetahui siklus haid. Normalnya 21–35 hari. Sebab, berkaitan dengan masa subur yang berpengaruh untuk program hamil.
SIKLUS: Penting untuk mengetahui siklus haid. Normalnya 21–35 hari. Sebab, berkaitan dengan masa subur yang berpengaruh untuk program hamil.

Haid merupakan siklus alami perempuan yang sudah melewati masa pubertas. Namun, ada saja gangguan haid. Mulai gangguan periode yang lebih cepat atau lama, volume darah, hingga gangguan yang berkenaan dengan kondisi tubuh.

 

BERBICARA gangguan haid, disebutkan dr Irfan dialami oleh 10-20 persen perempuan usia subur. Kondisinya pun beragam. “Normal itu siklusnya 21-35 hari, kurang atau lebih dari itu termasuk golongan gangguan haid,” sebut dokter spesialis obstetri dan ginekologi (kebidanan dan kandungan) tersebut.

“Dan sekitar 95 persen tidak mengalami ovulasi. Susah ditentukan masa suburnya, kita tidak tahu, sehingga peluang ovulasi dan terjadi kehamilan sekitar 5 persen,” ujarnya saat ditemui di RS Siaga Al Munawwarah Ramania Samarinda.

Meski begitu, tetap ada ditemui pasien dengan gangguan haid namun bisa hamil. Hal itu dipengaruhi berbagai faktor. Disebutkan Irfan ada namanya amenorrhea, kondisi saat perempuan tidak mengalami haid.

Terbagi dua, yakni primer dan sekunder. Pada primer, seorang perempuan tidak kunjung haid meski usianya sudah melewati batas pubertas umum. “Biasanya tanda pubertas perempuan itu muncul di usia belasan. Tapi ada yang sampai 17 tahun misal, tidak juga haid,” jelasnya. Penyebabnya bisa karena anatomi tubuh atau gangguan hormon.

Sedangkan pada sekunder, yakni pernah mengalami haid namun siklus selanjutnya lebih lama. “Digolongkan amenorrhea sekunder jika berlangsung sampai enam bulan tidak haid,” lanjut Irfan.

Irfan mengatakan jika gangguan haid bisa memberi efek jangka panjang tak diinginkan. Pada pasien yang pernah ditangani, perempuan usia 30-an dan ternyata mengalami gangguan haid sejak remaja. “Ternyata ada indikasi kanker, itu yang ditakutkan. Oleh sebab itu penting untuk dikonsultasikan ke dokter agar bisa segera ditangani,” katanya.

Hubungan gangguan haid berdampak pada kesuburan dan berkaitan dengan keberhasilan kehamilan. Setelah dokter melakukan observasi, dibarengi dengan obat-obat termasuk obat penyubur atau terkait hormon.

Namun penting untuk mengetahui penyebabnya dahulu. Pada beberapa kasus, ditemukan bahwa kondisi hormon normal. Ternyata ada pada gangguan metabolik seperti kegemukan (obesitas) atau sebaliknya.

“Bisa, boleh untuk pengobatan seperti pemberian hormon dan penyubur. Setelah diketahui penyebabnya apa, karena bisa jadi tubuh kelebihan hormon juga. Kalau semuanya normal, ya berarti pola hidup dan pola makan yang diatur,” ujar Irfan.

Disebutkan jika sejatinya perempuan dengan tubuh proporsional atau ideal, sesuai dengan perhitungan indeks massa tubuh (IMT) menurutnya tidak akan alami gangguan haid. Jika pun alami, maka penyebabnya yang mesti ditelusuri lebih lanjut.

Sebab gangguan haid jadi momok yang cukup mengkhawatirkan perempuan khususnya untuk program hamil. Oleh sebab itu, ketika menemukan gangguan tubuh tak semestinya agar segera dikonsultasikan dan dicari tahu penyebabnya, lalu diobati. (rdm)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X