Berusaha Beri Kenangan Indah

- Jumat, 4 September 2020 | 13:13 WIB
KREATIF: Perlu proses kreatif saat mendekorasi hantaran atau seserahan, sehingga hasilnya bisa memuaskan klien atau calon pengantin.
KREATIF: Perlu proses kreatif saat mendekorasi hantaran atau seserahan, sehingga hasilnya bisa memuaskan klien atau calon pengantin.

BERGERAK di bidang jasa atau penyewaan pernak-pernik pernikahan adalah hal umum saat dekorasi tercecer hingga boks hantaran rusak. Diungkapkan Nur Hikmah Zamruddin, dia sudah kebal dengan hal tersebut. “Aduh maaf ya Mbak, didudukin keponakan. Begitu kata klien. Kalau retak sedikit enggak masalah, tapi kalau hancur ya saya minta full ganti 100 persen,” ujar perempuan yang biasa dipanggil Imah itu.

Ada dua jenis tutup boks hantaran di tempatnya, mika dan akrilik. “Untuk akrilik ini lumayan harganya untuk per satuan, sekitar Rp 500 ribu saya bikin. Harga di sini memang cukup mahal kalau dibandingkan di Jawa,” ujarnya.

“Total sekitar 140 boks mika dan akrilik saya punya. Setiap Minggu mutar terus. Jadi kami kasih pengertian kalau maksimal hantaran dikembalikan itu tiga hari. Misal Jumat acara, paling lambat Senin atau Selasa harus balik ke sini lagi. Kan masih ada antrean lagi orang paket hantaran untuk Minggu depannya,” papar Imah.

Berbagai kisah klien dia alami. Khususnya saat pernah menggeluti jasa dekorasi. Dia merasakan betul bagaimana kerja keras membangun setting dekorasi acara. Hingga ada pengalaman harus pulang subuh. Suami sempat protes. Dia juga merasa bersalah kala itu.

“Makanya jadi salah satu alasan juga. Dan rencana melayani dekorasi tahun depan, memang sudah aku pikirkan untuk tenaga ahli biar enggak keteteran lagi,” kata perempuan kelahiran 1991 itu.

Pernah di situasi tidak mengenakkan, saat hasil dekorasi justru dicaci klien. “Padahal sudah fiks contoh yang dimau. Kemudian sudah selesai malah dibilang jelek, diminta ganti total. Itu juga yang jadi alasan stop dulu, sambil perbaiki dan banyak pengalaman dulu. Saya akui, dunia vendor pernikahan ini cukup ngeri,” ungkapnya.

Sebab, berkaitan dengan jasa dan momen seumur hidup seseorang. Memberikan yang terbaik dan kenangan indah bagi calon pengantin jadi prioritas. Dia cukup senang menjadi bagian momen indah seseorang dalam hidupnya.

Kisah unik juga dialami Imah, saat hantarannya dibawa melalui jalur air alias naik kapal. Biasanya pengambilan hantaran dilakukan mandiri orang pemesan atau kurir khusus. Saat itu pemesan datang mengambil sendiri.

“Saya pikir ya biasa saja. Beberapa hari kemudian balik boksnya dan orangnya baru bilang kalau acara di daerah Kutai Barat apa ya, nyebrang naik kapal. Saya kaget, untung saja kondisi boks kembali baik-baik saja,” kenang Imah. Sebab menurutnya agak riskan saat melayani klien luar kota. “Kalau dari awal lokasinya jauh, saya pasti tolak,” lanjutnya. (rdm/ndu/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X