Berburu Tanaman Hias, Rogoh Puluhan Ribu hingga Jutaan

- Jumat, 4 September 2020 | 12:34 WIB
KOLEKSI: Kebanyakan kaum ibu yang mencari tanaman untuk koleksi dan mengisi waktu atau kegiatan di rumah pasca pandemi.
KOLEKSI: Kebanyakan kaum ibu yang mencari tanaman untuk koleksi dan mengisi waktu atau kegiatan di rumah pasca pandemi.

Selama pandemi, banyak orang menghabiskan waktu di rumah. Seiring waktu, kegiatan merawat tanaman menjadi tren kembali. Beberapa jenis tanaman pun naik daun. Pedagang merasakan untungnya. Mereka yang kolektor sejak lama pun ikut mendulang rupiah.

 

SEJAK SMA, Evi Hastuti mengenal kaktus. Di bangku kuliah, kecintaannya makin menjadi. Namun terpaksa hanya membawa dua kaktus dari Palembang saat dinas kerja ke Kalimantan. Hobi itu semakin dikembangkan hingga kini koleksinya ratusan jenis.

“Jadi kerja di perusahaan sawit sekitar 2001 dan pindah dinas ke sana-sini. Ke mana pun pergi selalu bawa kaktus. Sampai akhirnya ketemu suami dan sama-sama merawat kaktus sampai sekarang,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Perumahan Permata Mugirejo Permai Samarinda, tengah pekan lalu.

Di pekarangan rumahnya, aneka kaktus tumbuh subur. Aneka tanaman berduri itu juga tumbuh dalam berbagai pot di green house tepat di sebelah rumah. Bahkan teras rumah dan dinding rumah juga dipenuhi aneka pot.

“Selama belasan tahun rawat kaktus, akhirnya suami resign tahun lalu dan kami berdua fokus usaha kaktus. Lumayan sekali omzetnya, alhamdulillah,” sebut alumnus Universitas Sriwijaya Palembang itu. Diakui pada 2018 barulah dia berani menjual aneka kaktusnya.

Sebelumnya hanya koleksi pribadi dan hobi. Namun banyak orang “mendesak” ingin membeli. Melihat peluang tersebut, Evi pun belajar bagaimana memasarkan. Berbekal hanya sering upload di media sosial pribadinya. Semakin hari, banyak yang penasaran dan mengunjungi rumahnya.

Disebutkan saat awal pandemi mulai di Indonesia, ada kekhawatiran di benak Evi dan suami, Iman Firmana. Namun justru sebaliknya, berkah tersembunyi karena semakin banyak justru yang ingin belajar merawat kaktus.

Dikenal sebagai tumbuhan yang menyukai tempat kering, sebab itu banyak yang merasa bahwa kaktus mudah dirawat. Sebab, disebutkan Evi, waktu penyiraman pun hanya seminggu sekali, bahkan bisa lebih lama.

Pasangan tersebut juga mengaku hobi traveling. Tujuan mereka pun melengkapi koleksi kaktus. Tak segan, mereka juga ikut importir untuk mendapatkan kaktus premium. Meski tentu saja kocek yang dirogoh tak sedikit.

“Kalau dulu untuk koleksi paling beli 1–2 tanaman saja, sekarang karena untuk sekalian dijual ya bisa beli beberapa,” ujar Iman menimpali. Keputusannya bulat saat resign kerja juga tak sembarangan. Iman melihat jika kaktus adalah aset. Semakin tua umurnya, semakin naik pula taksiran harganya. Apalagi jenis kaktus langka. “Ada kaktus yang dihitung per sentimeter harganya. Ada yang per 1 sentimeter itu harganya Rp 100 ribu. Jadi enggak rugi kalau koleksi,” lanjut Iman.

Disebutkan, bahwa ada kaktus yang nilai atau harganya pun mencapai miliaran. Jenis langka. Sebab itu, mereka percaya mengoleksi tak ada ruginya. Hasil yang mereka peroleh pun diputar kembali untuk mencari kaktus jenis lain.

Ilmu merawat tanaman selain didapat dari jenjang pendidikan yakni alumnus Fakultas Pertanian Unmul, Iman bersama istri juga belajar autodidak. Serta sering sharing atau berbagi kepada sesama pencinta kaktus.

Semenjak mulai menjadikan hobi sebagai ladang bisnis, selalu banyak cerita lucu dan unik. Ramainya orang yang mencari kaktus selama pandemi didominasi oleh pemula. Khususnya kalangan ibu-ibu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X