Empat pasangan calon akan meramaikan bursa Pilkada Paser. Tiga pasangan dari partai politik, satu lagi lewat jalur perseorangan.
TANA PASER - Terjawab sudah teka-teki poros terakhir peserta Pilkada Paser. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama koalisinya, sepakat mengusung Sulaiman Eva Merukh-Ikhwan Wirawan. Pasangan ini melengkapi tiga calon lain yang lebih dulu deklarasi.
Meskipun hanya memiliki tiga kursi di dewan, PDIP mendapat dukungan dari tiga partai lain, yakni PBB, PAN dan PPP yang masing-masing punya satu kursi. Sehingga dengan enam kursi, koalisi ini sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon. Sedangkan PKS yang semula bergabung dengan PDIP, dikabarkan menarik diri dari poros ini.
"Saat ini yang resmi kita sudah mendapatkan enam kursi. Untuk PPP baru saja hari ini mendapatkan kabarnya dari pusat," kata Ketua DPC PDIP Paser Muhammad Saleh, Kamis (3/9).
Saleh mengatakan, dia belum mengetahui ke mana arah PKS saat ini. Karena sebelumnya sudah deklarasi mendukung ke paslon Sulaiman-Ikhwan, namun kemudian menarik diri dari poros ini. "Yang terpenting sekarang sudah cukup enam kursi untuk mendaftar," lanjut Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Paser itu.
Selanjutnya, poros ini berencana mendaftar ke KPU Paser di hari terakhir masa pendaftaran, yaitu 6 September.
Dikonfirmasi ke Bendahara DPC PKS Paser Fathur Rahman, dia membenarkan bahwa PKS tidak lagi melanjutkan dukungan ke poros PDIP, berdasarkan informasi dari DPP. Kini pengurus pusat sedang pendekatan ke paslon lain, antara Alphad-Arbain atau Fahmi-Masitah.
"Kami masih menunggu informasi. Keputusan semua ada di tangan pusat," kata anggota Komisi III DPRD Paser itu.
Namun, Fathur enggan berkomentar mengapa PKS tiba-tiba mencabut rekomendasinya mendukung Sulaiman-Ikhwan. Karena pengurus di daerah tidak ada kewenangan dalam keputusan ini. (jib/ind/k15)