Melihat Budidaya Pohon Kurma Pertama di Paser, Optimis Harganya Bisa Melebihi Harga Sawit

- Jumat, 4 September 2020 | 10:50 WIB
PERTAMA DI PASER: Tony Budi Hartono saat memperlihatkan Pohon Kurmanya yang ditanam seluas 3 hektare di Desa Padang Pengrapat, Kecamatan Tanah Grogot, Kamis (3/9)
PERTAMA DI PASER: Tony Budi Hartono saat memperlihatkan Pohon Kurmanya yang ditanam seluas 3 hektare di Desa Padang Pengrapat, Kecamatan Tanah Grogot, Kamis (3/9)

TANA PASER - Indonesia khususnya Kaltim, saat ini masih bertumpu pada sektor perkebunan kelapa sawit dan komoditas holtikultura lainnya. Namun jarang yang berani mencoba tanaman lain, salah satunya Kurma. Meskipun buah khas negara Timur Tengah itu lebih cocok di negara Arab sana, rupanya untuk negara tropis seperti Indonesia juga bisa tumbuh. Kaltim Post mencoba melihat kebun kurma satu-satunya di Paser.

Lokasinya di Desa Padang Pengrapat, Kecamatan Tanah Grogot. Atau lebih di kenal di kawasan Trubus. Pemilik kebun Tony Budi Hartono memperlihatkan pohon Kurmanya yang sudah ditanam sejak 3 tahun lalu. Kini progresnya cukup memuaskan. Tinggal menunggu berbunga, lalu 6 bulan kemudian sudah bisa panen dan dikonsumsi.

"Ada 10 jenis bibit Kurma yang di tanam di lahan seluas 3 hektare," kata Tony, Kamis (3/9).

Keinginan pengusaha ternama di Paser itu menanam pohon Kurma ini ialah mengikuti ajaran Rasulullah tentang anjuran buah yang bagus di konsumsi. Atau tanaman syari'ah dikenalnya. Tony yang sudah sukses memiliki kebun dari berbagai jenis buah itu, mencoba menanam Kurma, setelah mengunjungi negara Thailand dan Malaysia yang mulai sukses menanam ini sejak beberapa tahun lalu. Bahkan Thailand sudah sejak 8 tahun lalu, yang notabene bukan negara muslim. Pasarnya pun Indonesia. Sementara Indonesia justru terlambat untuk budidaya jenis Kurma tropis ini.

"Thailand itu mengapa banyak yang berhasil budidaya Kurma, karena banyak dari perkebunan di Israel, merekrut pekerja kebun dari Thailand," lanjutnya.

Khusus di Indonesia, Sumatera menjadi daerah terbanyak yang mencoba budidaya Kurma. Bahkan di Aceh, Gubernur setempat kata dia pernah membeli 20 ribu bibit Kurma untuk para petani di sana.

Meskipun belum terlihat nilai ekonomis dari hasil budidaya Kurma ini, Tony memulai menanam ini karena optimis, ke depan buah ini akan semakin banyak di konsumsi. Menurutnya harga 1 kilogram Kurma, bisa setara dengan 1 hektare kebun kelapa sawit nilai ekonomisnya. Namun para pekebun masih sedikit yang berani mencoba menanam ini.

"Karena memang biasanya di negara kita, harus melihat yang sukses dulu baru banyak yang mulai mencoba," kata pria kelahiran Malang itu.

Harga bibit Kurma saat ini memang cukup mahal, tiga tahun lalu dia masih membeli diharga Rp 750.000 untuk ukuran 20 centimeter. Apalagi jenis bibit Kurma Ajwa, harganya Rp 2 juta. Kini pasaran Kurma paling murah satu kilogramnya Rp 150.000 sampai Rp 300.000. Maksimal hanya 4 sampai 5 tahun bisa panen. Sedangkan sawit butuh 10 tahun lebih. Perawatannya pohon Kurma juga hampir mirip dengan kelapa sawit.

Tony berencana akan menanam 5 jenis buah surga anjuran dalam Alquran lainnya yaitu Zaitun, Tin, Delima, Pisang dan Anggur.  Ada 7 sebenarnya, yang terakhir buah Khuldi. Namun buah ini hanya masih ada dalam kisah nabi. Menurut Tony, kini menanam jenis buah apa pun, sangat mudah selagi ada kemauan. Karena di era digital sekarang, sangat gampang belajar autodidak dari internet. (jib)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X