BALIKPAPAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengumumkan akan memberikan bantuan kuota internet. Bantuan akan dibagikan untuk mereka yang terlibat dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Baik siswa, guru, dan dosen. Saat ini, sekolah masih dalam proses mengirim data ke Kemendikbud.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin mengatakan, nantinya setiap siswa akan mendapat kuota sebesar 35 gigabita (GB) per bulan. Sementara untuk guru, bantuan yang kuota diberikan lebih besar, yakni 42 GB. Dia menuturkan bantuan ini akan berjalan selama empat bulan.
“Terhitung dari September sampai Desember. Baik guru dan siswa empat bulan juga,” ucapnya. Menurutnya dengan ada bantuan tersebut, maka tak ada alasan lagi bagi siswa tidak bisa melakukan pembelajaran daring. Mengingat perangkat pendukung sudah dibantu oleh pemerintah.
Kemendikbud memberikan bantuan kuota kepada seluruh jenjang, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, merata seluruh Indonesia. Teknisnya bantuan ini tidak dalam bentuk tunai. “Mereka kasih nomor telepon yang digunakan saat PJJ. Nanti nomor itu yang ditransfer kuota oleh Kemendikbud,” jelasnya.
Ada pun proses pendataan diambil melalui data pokok pendidikan (Dapodik). Semua siswa yang terdaftar dalam data akan menerima. Sehingga tidak ada yang tertinggal, semua akan menerima bantuan kuota. “Sekolah mengumpulkan data, lalu mengirimkannya ke operator Dapodik di Kemendikbud,” ujarnya.
Dalam proses pengurusan bantuan hanya melibatkan sekolah dan Kemendikbud langsung. Tidak melalui perantara Disdikbud Balikpapan. “Sekarang lagi proses penerimaan data,” imbuhnya. Selain mengandalkan bantuan kuota Kemendikbud, Disdikbud Balikpapan sudah mencanangkan program Peduli Pendidikan 0812.
Berbagai instansi dan lembaga memberikan bantuan pojok wifi selama waktu pembelajaran daring siswa. Yakni setiap pukul 08.00 – 12.00 Wita. Siswa bisa datang ke lokasi bebas internet untuk belajar. Ada beberapa pojok wifi yang tersedia.
Misalnya di kantor pemerintahan, pojok wifi terdapat di kantor Kelurahan Sumber Rejo dan Kelurahan Marga Sari. Selanjutnya di Gedung Kwarcab Pramuka dan AHB Center. Muhaimin menuturkan, pojok wifi tidak terbatas di perkantoran atau instansi.
Bahkan di rumah-rumah warga juga banyak yang mendukung program Peduli Pendidikan 0812 tersebut. “Misalnya rumah ASN, kantor Disdikbud, sampai hotel juga sudah ada,” tuturnya. Meski memang belum begitu banyak siswa sudah memanfaatkan pojok wifi.
Kemungkinan karena masih ada bantuan kuota yang bisa dimanfaatkan di rumah masing-masing. Apalagi banyak bantuan dari provider yang berpartisipasi membantu dalam bentuk pulsa internet. Di mana provider meluncurkan harga kuota yang sangat murah untuk membantu siswa dalam PJJ. (gel/ms/k15)