Warga Sepinggan Baru Rindu Air PDAM

- Rabu, 2 September 2020 | 13:44 WIB

BALIKPAPAN-- Wilayah Sepinggan Baru, tepatnya di depan Polda Kaltim hingga saat ini terus merindukan sambungan pipa PDAM. Bertahun-tahun diajukan, Budi Santoso, Ketua RT 48 di wilayah tersebut menyebut ratusan kepala keluarga (KK) masih menanti agar PDAM bisa mengabulkan permohonan tersebut.

Sebanyak 326 KK, yang tinggal di Jalan Syarifuddin Yoes, Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan hingga sekarang masih bergantung pada sumur bor, water treatment plant (WTP) atau membeli air tangki guna memenuhi kebutuhan air bersih.

"Ada WTP yang dibangun, tapi air yang digunakan masih belum memenuhi kebutuhan. Sekitar 50 persen warga juga menggunakan sumur bor," ucap Budi.

Ia telah mengajukan pemasangan baru pada 2018. Tahun ini, permohonan tersebut dilakukan kembali. Kendala jaringan menjadi permasalahan, mengapa tidak bisa dilakukan pemasangan. Budi mengatakan, bila memang diperlukan biaya pengadaan pipa induk, warga dan PDAM bisa berkomunikasi. Sehingga diketahui berapa besaran anggaran yang diperlukan, dan apakah warga mampu memenuhinya.

Sambungan baru diharapkan bisa segera terwujud, sebelum semakin banyak rumah yang dibangun. Apalagi jalanan di kawasan tersebut mulai mulus. Sehingga kelak tidak perlu lagi dilakukan pembongkaran, bila jaringan sudah terpasang lebih dulu.

Anggota DPRD Komisi II Balikpapan, Mieke Henny mengatakan terus mengupayakan agar warga di Balikpapan Selatan bisa sepenuhnya mendapatkan sambungan air PDAM. Mengakomodasi kebutuhan warga, baik dari warga maupun RT dipersilakan berkonsultasi dengannya. Akan tetapi, calon konsumen yang hendak memasang sambungan PDAM juga harus memahami kendala yang dihadapi.

"Pemenuhan sambungan air bersih PDAM adalah hak semua warga, walau demikian harus ada proses yang dipenuhi," sebutnya.

Beberapa waktu lalu, Mieke pun bertemu manajemen PDAM. Terungkap, kondisi sumber air masih belum memadai, letak geografis hingga jumlah daftar tunggu sambungan baru yang mencapai 5 ribu KK membuat PDAM mesti memilah mana yang harus diutamakan lebih dulu. Ke depannya Mieke meminta, agar permohonan sambungan baru bisa dipermudah. Jangan dipersulit. Selain itu, PDAM diminta lebih transparan.

"Aspek kesulitan harus dipahami calon konsumen. Harus bersabar menunggu waktu, apalagi daftar tunggu mencapai ribuan. Tapi tidak bisa terus menunggu, memang harus ada solusi lain. Inilah yang kita minta dari PDAM, selain distribusi menggunakan tangki ke daerah-daerah yang berbukit," ujarnya. (lil/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X