Dekan FPIK Klarifikasi, “Saya Pendidik, Kami Ingin Mahasiswa Kuliah”

- Rabu, 2 September 2020 | 10:50 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA - Dekan Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman Iwan Suyatna mengklarifikasi pernyataannya soal keringanan sumbangan pengembangan institusi (SPI). 

Sebelumnya dia mengatakan, SPI tak bisa diperlakukan seperti uang kuliah tunggal (UKT). SPI nantinya akan digunakan mahasiswa untuk kepentingan praktikum, baik di laboratorium hingga luar kampus.

"Orangtua dan mahasiswa itu kan enggak lihat kualitasnya nanti. Itu kan pasti ada. Saya begini saja, kalau sebenarnya enggak sanggup kan enggak usah kuliah aja dulu," pungkasnya. 

BACA JUGA : Orangtua Siswa Mengeluh Tingginya Biaya SPI, Kata Dekannya “Kalau Enggak Sanggup, Enggak Usah Kuliah Dulu”

 

Nah, komentar ini menurut dia, ada miss penyampaian penjelasan. “Saya menyebut, kami ingin mahasiswa itu kuliah. Bukan kalau enggak ada uang jangan kuliah dulu,” ucapnya. “Saya pendidik, saya tidak akan pernah berkata seperti itu,” sebutnya. Dia mafhum dengan kondisi perekonomian saat ini, bahkan, ada beberapa mahasiswa yang belum membayar SPI tetap diperkenankan menjalankan kuliah. 

BACA JUGA : Biaya Tinggi di Kampus Negeri, Ada Biaya SPI Sampai Rp 10 Juta

Sebelumnya diberitakan, , Iwan Suyatna tak menampik banyak calon maba hingga orangtua yang meminta keringanan. Bahkan, langsung bertemu dengannya. "Banyak yang minta keringanan, handphone saya itu banyak masuk chat juga, jadi jawab satu-satu itu kewalahan. Dari tahun sebelumnya (2019) sudah ada SPI, tapi terima saja," ucapnya. Pria bergelar Doktor itu menerangkan, sebenarnya telah memberikan keringanan. Namun, tak lebih 25 persen. Hal tersebut ditujukan bagi mahasiswa yang kurang mampu. 

Disinggung soal adanya keringanan seperti mencicil per semester, sebenarnya Iwan tak berkeberatan. Namun, pihaknya belum mengatur skemanya. Hal itu karena takut uang pangkal tersebut tidak dibayar mahasiswa. Berkaca dari contoh kasus sebelumnya di fakultas lain di Unmul. "Kalau begitu SPI itu enggak akan ada. Jangankan ekonomi rendah, tinggi saja bisa tidak ada. Kalau begitu saya memberlakukan UKT yang tinggi saja," imbuhnya. (*/dad/dra2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X