Belum jadi objek wisata seperti direncanakan pemdes setempat pun, kantor Desa Kemuningsari sudah ramai dikunjungi. Sering dikelirukan sebagai gedung Mahkamah Konstitusi.
MAULANA-JUMAI, Jember, Jawa Pos
SORE menjelang, tapi orang-orang masih berdatangan ke kantor desa itu. Ada yang masuk ke sudut-sudut ruangan, sebagian yang lain berkeliling bangunan. Ada pula yang sekadar nongkrong.
Sesore itu, tentu mereka tak hendak mencari atau menunggu perangkat desa untuk mendapatkan layanan administrasi kependudukan. Magnet yang menarik mereka ke sana ya gedung kantor desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, itu sendiri.
Kantor desa yang tak ubahnya replika Istana Merdeka di Jakarta. Megah, gagah, kendati berdiri di tengah lahan bekas sawah di Desa Kemuningsari Kidul, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.
Sejak Juli 2018 kantor desa itu berdiri. Tapi, sampai sekarang kemegahannya tak henti menarik banyak orang untuk datang. Baik yang memang diniatkan berkunjung karena penasaran –dan pengunjung jenis ini bisa datang jauh dari luar Jember– maupun yang kebetulan melintas dan tak tahan untuk tidak mampir.
’’Datang ke sini terasa seperti mendatangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta,’’ kata Abdul Rosid, salah seorang pengunjung asal Kecamatan Gumukmas, Jember, kepada Jawa Pos Radar Jember.
Ya, Anda tidak salah baca, tak sedikit memang yang menganggap gedung itu mirip dengan gedung MK yang tampilan depannya juga berpilar-pilar. Honest mistake kalau kata orang-orang Londo.
Kesalahan tak disengaja. Kalau dibikin generik, mungkin kira-kira yang dimaksud Rosid dan tak sedikit orang lainnya: pokoknya mirip gedung negara di Jakarta yang sering muncul di tipi-tipi itu lho.
Melihat tampilan depan, terutama pada pilar-pilarnya yang berjumlah enam, kantor Desa Kemuningsari jelas mirip Istana Merdeka. Bedanya, pada bangunan aslinya, di kedua tembok di kanan-kiri pilar ada jendelanya.
Tapi, barangkali, itu tak penting banget. ’’Saya ini tadi mampir saja sambil melepas lelah. Sekalian foto-foto juga tentu saja,” katanya.
Itu dia, foto-foto, salah satu kebutuhan pokok orang-orang kiwari. Yuli Puji Astuti, pengunjung lain, malah sengaja datang dari Ambulu, kecamatan lain di Jember, ke Kemuningsari Kidul, juga untuk tujuan itu.