Pengalaman berharga datang setelah sepuluh tahun berkarier. Pemuda 33 tahun itu terlibat penemuan cadangan gas besar di Turki. Bukti tenaga lokal mampu bersaing.
DINA ANGELINA, Balikpapan
DELAPAN WNI membuat bangga Tanah Air. Mereka berkontribusi dalam penemuan cadangan gas terbesar sepanjang sejarah Turki. Seperti yang ditulis dalam laman KJRI Istanbul, kapal pengebor minyak ini sudah berlayar sejak 29 Mei lalu.
Tim yang berada di kapal pengebor minyak Fatih menemukan lokasi dengan cadangan gas alam sebanyak 320 miliar meter kubik. Berada di sumur Tuna-1. Sekitar 100 mil laut di pantai utara Turki, Laut Hitam. Tempat itu pun diberi nama Ladang Gas Sakarya.
Temuan gas terbesar ini rencananya untuk memenuhi kebutuhan publik pada 2023. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada para pekerja dan pejabat atas keberhasilan tersebut. Dia mengumumkan langsung kabar gembira itu pada 21 Agustus 2020.
Salah satu penemunya, pemuda asli Balikpapan; Dian Suluh Priambodo. Kepada Kaltim Post, Dian bercerita perjalanannya turut menemukan titik gas tersebut. Kisahnya dimulai saat bergabung dengan Turkish Petroleum Offshore Technology Center (TP-OTC) atau Türkiye Petrolleri sejak 2019.
Meski begitu, sesungguhnya dia telah memiliki pengalaman kerja selama 10 tahun terakhir. Bergabung dengan TP-OTC mempertemukannya dengan tenaga ahli lainnya yang berasal dari Indonesia. “Kami akhirnya terbentuk dalam satu tim yang beroperasi untuk Drillship Fatih,” ujarnya.
Dalam tim ini, Dian berperan sebagai wireline crew chief yang bertugas membantu engineer, khususnya dalam mengoperasikan tool yang akan digunakan untuk mengambil data atau sampel dalam sumur pengeboran. Ada berbagai momen yang dilewati selama proses pencarian Ladang Gas Sakarya.
Ketika berhasil menemukan cadangan gas terbesar ini, Dian tak melupakan momen berkesan. Misal, ketika timnya mendapat kunjungan dari salah seorang menteri Turki langsung ke Drillship Fatih atas keberhasilan penemuan tersebut.
Dian tak hanya bekerja dengan berbagai tenaga ahli dari mancanegara. Ada beberapa tenaga kerja lokal yang berpartisipasi. Mereka termasuk baru bergabung di dunia perminyakan dan gas. Sehingga pihaknya turut memberikan edukasi.
“Sudah menjadi tugas kami sebagai tenaga ahli untuk membimbing dan mengajarkan mereka sebagai penerus dalam dunia migas,” imbuhnya.
Pencapaian pria 33 tahun ini sekaligus mengharumkan nama Balikpapan. Bagaimana tidak, Dian merupakan pemuda yang lahir dan tumbuh besar di Kota Beriman. Seluruh masa pendidikannya ditempuh di sana. Bungsu dari dua bersaudara ini merupakan alumnus STT Migas Balikpapan.
Putra pasangan Arifin MG dan Siti Chotijah ini tidak memungkiri, ilmu yang dia dapat selama pendidikan D-3 Teknik Instrumentasi dan Elektronika bermanfaat dalam dunia migas. Begitu pula memasuki dunia kerja, tenaga ahli masih mendapatkan pelatihan khusus lagi.
“Sehingga kami dapat lebih memahami alat serta proses yang akan dihadapi dalam lingkungan kerja,” ungkapnya.
