Maradona Sirajuddin, SPd MPd
Dosen Universitas Mulawarman
Banyak yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu bangsa ini mencegah penyebaran Covid-19, yaitu berkumpul dengan keluarga tercinta. Kita bisa mendekatkan hubungan keluarga, yang biasa orangtua bekerja sejak pagi hingga sore. Atau mereka yang telah pensiun bisa bertemu keluarga mulai pagi hingga petang.
Sekarang kesempatan untuk bersama lagi dalam waktu yang lama, kadang kala berselisih tapi wajarlah namanya di rumah 24 jam. Yang penting menjelmakan kekuatan keluarga di masa pandemi tetap terjaga.
Sementara bagi mereka yang tak bisa bertemu keluarga karena jarak, berbagai macam aplikasi daring online telah tersedia. Bagi mereka yang memiliki Ikatan keluarga Alumni di masa sekolah atau komunitas bisa saling menguatkan dan berbagi peduli melalui kegiatan amal bakti sosial. Saling silaturahmi dengan orang lain sangatlah penting untuk tetap menjaga kesehatan sosial kognitif agar kita tetap semangat dan gembira.
Menjelmakan kekuatan keluarga dapat melalui berbagai kegiatan seperti membuat “proyek sains”, dan atau prakarya di rumah. Hasilnya bisa ditampilkan di sekolah atau lembaga yang bersedia mengorganisasinya.
Iman Rochimat, wali murid sekolah swasta SD Al Azhar Syifa Budi Samarinda, melalui Indrianti Ramadhani mengungkapkan pengalaman saat bekerja bersama anak.
“Alhamdulilah anak kami selalu semangat membuat prakarya di rumah, karena sejak awal sudah disampaikan mengenai kewajibannya bahwa meski di rumah juga ada tanggung jawab tetap belajar. Dan M Ghani Ilmy Hanan paling gembira ketika orangtua harus terlibat langsung, baginya ini merupakan quality time buat keluarga. Untuk ide dari anak, orangtua selalu mendampingi dan mendukung dalam pengerjaannya. Selain itu, pada anak terjadi perubahan positif berupa memerhatikan kebersihan serta manajemen waktu yang sangat kuat terasa. Sebab, dengan selesainya tugas, anak bisa bebas bermain. Sekarang bahkan bisa diandalkan membantu orangtua.”
Seirama dengan Miral Yina, orangtua murid Achmad Musyaffa Abrar, masih dari SD Al Azhar Syifa Budi. Dia mengungkapkan, bekerja bersama anak ada plus-minusnya. Namun, dia cukup menikmati. Sebab, selama ini dia tidak punya cukup banyak waktu untuk anak lantaran sibuk dengan pekerjaan. Tak jarang dinas di luar kota dan sering pulang larut.
Dia masih bekerja di kantor selama masa pandemi. Namun, ada kalanya mendapat tugas rumah. Dua hari sekali, selama bekerja dari rumah sambil mendampingi anak mengerjakan tugas sekolah. Walhasil sambil di depan laptop juga membantu anak mengerjakan tugas prakarya.
Dia bisa mencontohkan menggambar pola dan menggunting, lalu Affa membuatnya seperti contoh yang sudah dibuat. Walaupun sebentar-sebentar bertanya tanpa henti, menguji kesabaran.
Tidak kalah penting, setelah pekerjaan Affa selesai, Miral Yina memberikan pujian. Diiringi motivasi saat karyanya tidak sebagus teman-temannya, bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kelebihannya.
Perubahan positif yang terlihat dari anak, lebih kreatif dalam mengisi waktu luang, sehingga tidak mengeluh walau di rumah. Lebih dekat dengan keluarga, lebih aware dengan kesehatan dan kebersihan, tentunya sekarang lebih sering cuci tangan. Sebelumnya suka sekali makan goreng-gorengan, sekarang membatasi sendiri karena menghindari ke dokter selama masa pandemi, jadi sekarang sadar sendiri tanpa perlu diingatkan.