SURABAYA– Perbankan pada masa pandemi gencar menyalurkan kredit. Langkah itu sekaligus mengakselerasi pemulihan ekonomi bagi masyarakat yang terdampak persebaran virus SARS-CoV-2.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Rumantir mengungkapkan, salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah para pelaku usaha yang terdampak pandemi. ’’Kebijakan pembatasan sudah dilonggarkan. Harapan kami adalah berkontribusi dalam memulihkan perekonomian Indonesia,’’ katanya kemarin (26/8).
Bank Mandiri mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 4,38 persen secara year-on-year menjadi Rp 871,7 triliun pada paro pertama tahun ini. Dari capaian tersebut, laju penyaluran kredit produktif perseroan mencapai 4,23 persen atau Rp 585,3 triliun jika dibandingkan dengan Juni 2019.
Dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia, Bank Mandiri juga berkontribusi terhadap penyaluran kredit yang bersumber dari penempatan uang negara di bank-bank Himbara untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Terpisah, Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengatakan bahwa pada masa pandemi sekarang ada beberapa bisnis yang terpengaruh. Tetapi, untuk pasar domestik, pihaknya meyakini masih banyak potensi yang dapat digarap. Sebab, pertumbuhan perekonomian Indonesia masih didominasi dari konsumsi.
’’Selama daya beli masyarakat masih ada, masih ada market. Pada kondisi pandemi banyak kendala. Tetapi, kami optimistis pada 2021 bisa bertumbuh sesuai rencana,’’ tuturnya.
Tahun ini Bank Maspion menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 8 persen atau Rp 437 miliar. ’’Tetapi, kalau Covid-19 teratasi, kami optimistis mencapai rencana kerja dan bertumbuh lebih baik,’’ ungkapnya.
Pada 2019 lalu, pertumbuhan kredit Bank Maspion tercatat Rp 5.466 miliar atau 9,85 persen jika dibandingkan dengan 2018 yang senilai Rp 4.976 miliar. (res/c20/hep)
