Di Tengah Pandemi Sebanyak 3,3 Juta Pekerja Keluar BPJamsostek

- Kamis, 27 Agustus 2020 | 13:47 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Pandemi Covid-19 menggerus kepesertaan BPJamsostek. Dalam kurun Maret sampai Juli sebanyak 3,3 juta lebih pekerja keluar dari BPJamsostek. Jumlah ini mengalami kenaikan 8,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dalam kurun Maret sampai Juli, jumlah pekerja keluar dari BPJamsostek paling banyak terjadi pada Mei. Yakni mencapai 696.056 orang. Jumlah ini lebih besar dibandingkan tingkat keluar pada Mei 2019 yang tercatat ada 557.911 orang. Data pekerja yang keluar di tengah pandemi itu dipaparkan Dirut BPJamsostek Agus Susanto di Komisi IX DPR kemarin (26/8).

Agus lantas memaparkan alasan sekian banyak pekerja itu keluar dari BPJamsostek di tengah pandemi Covid-19. Sebanyak 78 persen diantaranya keluar karena alasan mengundurkan diri atau resign. Meskipun secara resmi tertulis mengundurkan diri, diduga kuat banyak yang mundur karena kondisi ekonomi perusahaan. Kemudian 20 persen karena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sisanya sejumlah dua persen karena masuk usia pensiun.

BPJamsostek juga menghitung data per Juli 2020 jumlah tenaga kerja di Indonesia mencapai 131,03 juta orang. Dari jumlah tersebut yang berpotensi atau eligible untuk ikut BPJamsostek berjumlah 92,45 juta orang. Sedangkan jumlah pekerja yang ikut BPJamsostek berjumlah 49,73 juta orang atau sekitar 53,79 persen dari pekerja yang eligible.

Agus lantas menjelaskan dari jumlah besaran uang jaminan hari tua (JHT) yang diklaim peserta BPJamsostek. Dia mengatakan total klaim JHT sampai Juli 2020 mencapai Rp 18,1 triliun dan dibayarkan kepada 1,4 juta pekerja. ’’Pekerja yang mengambil klaim JHT ini sebagian besar adalah (pekerja di perusahaan, Red) skala usaha besar,’’ jelas Agus.

Selama masa pandemi ini, Agus mengatakan disiapkan layanan tanpa ada kontak fisik. Diantaranya adalah klaim bisa dilakukan secara online penuh. Kemudian layanan di kantor BPJamsostek juga menggunakan virtual atau telekonferensi. Jadi pekerja yang datang ke BPJamsostek berkomunikasi dengan petugas melalui layar monitor.

Untuk dana kelolaan yang ada di BPJamsostek, Agus menjelaskan terus ada peningkatan. Dia memaparkan data kelola semantara 2020 ini mencapai Rp 456,56 triliun. Dana ini meningkat dibandingkan total kelolaan tahun lalu yang tercatat Rp 431,67 triliun. Agus menegaskan sesuai ketentuan yang berlaku, dana pengelolaan untuk program JHT di BPJamsostek harus lebih tinggi dari suku bunga deposito bank pemerintah. Sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal kepada peserta BPJamsostek. (wan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB

BRI Buka Kantor Layanan Baru di Kampus Unmul

Jumat, 3 Mei 2024 | 14:36 WIB
X