Pemindahan IKN, Tak Hanya Kaltim yang Diuntungkan

- Kamis, 27 Agustus 2020 | 13:13 WIB
Kawasan IKN yang pernah ditinjau Presiden Joko Widodo
Kawasan IKN yang pernah ditinjau Presiden Joko Widodo

Tidak hanya Provinsi Kalimantan Timur yang berkepentingan dan diuntungkan dalam pemindahan IKN, tapi juga seluruh daerah di Kalimantan, Sulawesi hingga daerah di kawasan Indonesia Timur. Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dalam acara Rembuk Etam “Refleksi Setahun Kaltim Jadi IKN Baru” yang digelar secara daring Kaltim Post kemarin.

Wagub melanjutkan, tak perlu ditampik bahwa selama ini pembangunan di Indonesia berpusat di Pulau Jawa. Kemudian di Pulau Sumatra, dan sisanya di Indonesia bagian timur. Bahkan di antara pulau-pulau yang tersisa, hanya Provinsi Sulawesi Selatan yang sedikit lebih maju dibandingkan daerah lainnya di Indonesia Timur.

"Begitu IKN pindah ke Kaltim, tidak hanya Kaltim yang berkembang. Tapi juga Kalsel, Kalteng, Kalbar, Kaltara, Sulbar, Sulsel, dan wilayah Indonesia Timur lainnya," kata Hadi. Mantan anggota DPR RI ini memuji langkah yang dipilih Presiden Joko Widodo yang memulai gagasan pemindahan ibu kota negara. Pasalnya, ini adalah langkah yang cukup berani. Bukan persoalan mudah. Selain tantangan dari sisi politik, pemindahan IKN juga membutuhkan dana yang besar. Termasuk menghadapi kontroversi di kalangan masyarakat.

Hadi melanjutkan, pembahasan IKN mestinya tak hanya sebatas lokasi pembangunan di Kecamatan Sepaku, PPU, tetapi juga merencanakan dengan baik konsep trikota. Yaitu Samarinda, Balikpapan, dan IKN agar memiliki daya dukung yang baik dan akses mudah. "Kita semua harus kerja keras. Mudah-mudahan seperti yang dicanangkan. Semoga Juli 2024 presiden sudah bisa berkantor di IKN," ucap Hadi.

Sementara itu, akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman (Unmul) Aji Sofyan Effendi mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat tahapan pemindahan IKN terhambat. Namun, dia berharap wabah itu tak membuat pemindahan IKN jadi lumpuh. "Jangan sampai karena Covid-19 kita terperangkap. Lumpuh dunia akhirat, lumpuh tujuh penjuru mata angin, lumpuh ekonomi," ucap Aji Sofyan.

Mulai Januari 2021 nanti, lanjut dia, ekonomi Kaltim diprediksi bakal positif dan pulih. "Kaltim siap leading dan siap mem-backup IKN. Di triwulan keempat paling-paling minus sekitar satu persen saja. Tidak sampai lima persen seperti triwulan sekarang," imbuhnya. Dia menambahkan, optimisme itu harus datang dari pemprov, pemkab/pemkot hingga level desa.

Dirinya juga melihat optimisme dari PPU, tempat di mana lokasi inti IKN akan dibangun. Menurutnya, pemda perlahan mengembangkan masyarakat desa setempat. Seperti belajar menjahit. Sehingga ketika akan ada usaha konveksi, bisa menggunakan tenaga lokal. “Jadi, bisa pakai orang asli sini (PPU) untuk jahit baju sekian juta aparatur sipil negara (ASN). Termasuk sektor informal lainnya.

Akademisi Unmul lainnya, Lutfi Wahyudi mengatakan, langkah progresif pemerintah dalam memindahkan IKN masih belum dipayungi regulasi berupa undang-undang. Sehingga tidak menimbulkan benturan antara kepentingan negara dengan masyarakat lokal. "Pemerintah harus senantiasa menggaransi bahwa kepentingan masyarakat lokal tidak tergerus oligarki," kata Lutfi. Jangan sampai di IKN yang baru, masyarakat lokal tergerus dan termarjinalkan.

"Karena merestorasi itu sulit, sebelum terjadi, masa cooling down ini penting untuk menggaransi kedua kepentingan terlindungi," ucapnya. Pandangan lainnya diungkapkan Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kaltim Alexander Soemarno. Menurutnya, pengusaha lokal juga mestinya diberi ruang untuk terlibat dalam rencana pembangunan proyek IKN. Lanjut dia, Kadin memang tidak terlibat langsung dalam pembangunan IKN. Tetapi, semua pengurus Kadin saat ini fokus mendorong supaya pembangunan bisa digulirkan. Sebab, pihaknya mengkhawatirkan kalau terlalu lama ditunda, bisa-bisa dibatalkan. (nyc/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X