Pandemi, Tanaman Hias dan Herbal Laris Manis

- Senin, 24 Agustus 2020 | 14:14 WIB
Tanaman hias makin digemari.
Tanaman hias makin digemari.

BALIKPAPAN – Kasus pasien akibat virus corona kembali melonjak. Masyarakat kembali diimbau untuk berdiam di rumah. Kalau pun keluar, mesti menerapkan protokol kesehatan.

Pada masa-masa ini, banyak bermunculan tren di masyarakat. Mulai dari bersepeda di jalan, hingga yang saat ini juga marak, yakni tanaman hias dan herbal.

Seperti yang tampak Minggu (23/8), di tepi Jalan Syarifuddin Yoes, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Terlihat beberapa pelanggan yang berhenti di salah satu toko tanaman, Tanaman Florist.

Dori salah satunya. Yang kala itu tengah mengamati tanaman Gymnocalycium atau sering disebut kaktus gymno. Jenis tanaman kaktus dengan bunga beraneka warna pada kuncupnya.

Tanaman hias ini memang tengah digemari di kalangan pencinta tanaman hias, begitu pula dengan Dori. Perempuan berhijab ini mengaku, bahkan sebelum masa pandemi, dirinya sudah gemar mengoleksi tanaman hias. “Ditambah dengan pandemi ini jadi makin senang koleksi. Karena lebih banyak waktu di rumah,” tuturnya.

Dirinya pun kerap mengikuti animo tanaman hias yang sedang naik daun. Seperti kaktus gymno tadi, yang nilainya lebih tinggi dibanding kaktus lain.

Namun tak hanya untuk ikut-ikutan. Dori menyebut merawat tanaman hias menjadi aktivitas untuk melatih kesabaran. Serta memberi pemandangan asri di dalam rumah. Yang paling penting, pelepas stres di saat ia dan keluarga harus mengurangi kegiatan di luar rumah.

Tingginya animo masyarakat akan tanaman hias, dibenarkan oleh Mildayanti, pemilik toko. Usaha yang telah berdiri sejak 20 tahun lalu itu mengalami peningkatan penjualan yang cukup pesat dalam kondisi sekarang.

Dimulai pada Maret lalu, peningkatan penjualan mencapai 80 persen. Dan terus bertambah sampai sekarang. Hal ini didukung dengan imbauan Pemkot Balikpapan, agar perkantoran minimal memiliki satu spot untuk tanaman.

“Dalam kondisi seperti sekarang masyarakat lebih suka sama tanaman yang bisa dirawat di dalam rumah,” ungkap perempuan 24 tahun ini.

Karena itu, ia menyebut tanaman yang berfungsi untuk menyerap racun jadi primadona. Seperti tanaman lidah mertua, sirih belanda, bougenville, aglonema (sri rezeki) dan monstera. Di mana kisaran harganya mulai dari yang ramah di kantong, sampai yang harus merogoh kocek lebih dalam.

Sebut saja aglonema merah. Tanaman ini tengah ramai di kalangan pegiat tanaman hias, khususnya di kalangan ibu-ibu. Yang kemarin terpajang di toko tersebut bernilai hampir Rp 3 juta. Saking diburunya, tak sedikit yang mengembangbiakkan mandiri, untuk dijual kembali.

Selain tanaman hias, tanaman herbal seperti jahe, lidah buaya dan lengkuas juga turut ramai. Sebagai pengobatan alami untuk menjaga imunitas tubuh.

Tidak hanya di gerainya, Milda pun memasarkan tanamannya melalui media sosial, yakni @tanamanflorist. Melihat animo yang ada, ia turut senang. Sebab tanaman dapat memberi manfaat yang baik bagi udara. Ia berharap, fenomena ini tetap bertahan bahkan saat masa pandemi usai. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X