2022, Tol ke Bontang Mulai Dibangun

- Senin, 24 Agustus 2020 | 10:21 WIB
Salah satu sudut kota Bontang. Kota ini bakal terhubung dengan jalan tol, Samarinda-Bontang.
Salah satu sudut kota Bontang. Kota ini bakal terhubung dengan jalan tol, Samarinda-Bontang.

Ibu kota negara (IKN) bakal dipindah ke Kaltim. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) jadi penunjang megaproyek itu. Belum juga jalan bebas hambatan penghubung dua kota besar itu sepenuhnya rampung, wacana Jalan Tol Samarinda-Bontang menunjukkan progres yang signifikan.

 

SAMARINDA–Jalan Tol Samarinda-Bontang diperkirakan bisa mulai pembangunannya pada 2022. Pasalnya, saat ini, pemerintah pusat masih melakukan kajian, yang diperkirakan proses itu akan kelar pada pertengahan tahun depan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim Taufik Fauzi mengatakan, pihaknya saat ini masih menjalin komunikasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kaltim. Dari hasil komunikasinya tersebut, didapatkan informasi bahwa kajian tengah dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

“Katanya, Tol Samarinda-Bontang saat ini di BPJT sedang dilaksanakan review FS (feasibility study)-nya dan baru kontrak konsultannya, yang usulan dari pemda (pemerintah daerah),” kata Taufik.

Dia melanjutkan, proses itu akan memakan waktu beberapa bulan. Jadi, diperkirakan pada pertengahan tahun depan, baru bisa melihat hasil kajiannya. Jika hasil kajian keluar, selanjutnya akan didorong ke proses pelelangan. “Itu jika layak finansialnya, akan dilakukan pelelangan,” lanjutnya.

Memang proses untuk mulai pembangunan, masih cukup panjang. Saat ini, pusat masih proses perencanaan. Namun, progres terus berjalan. “Pada 18 Agustus 2020 dari Kementerian PUPR kick off meeting untuk Samarinda-Bontang. Jadi, katakanlah ditawarkan ke investor lah. Hasilnya kami belum tahu,” ucap Taufik.

Menurut dia, jika hasil review bagus dan tak ada kendala, bisa saja 2022 sudah bisa dimulai pembangunannya. Itu pun, jika hitungannya masuk. Namun, menurut Taufik, hitungannya kurang lebih sama dengan pra-desain yang sebelumnya disiapkan timnya. Yaitu, pra-desain perencanaan jalan tol sepanjang 94 kilometer yang dibagi empat seksi. Diperkirakan, dana yang habis untuk pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang sekitar Rp 10–11 triliun. “Nah ini, makanya mereka lagi dihitung betul-betul,” ujar lelaki berkacamata itu.

Terkait kesertaan Pemprov Kaltim, Taufik mengatakan, pemprov belum ada kepikiran ikut dalam penyertaan modal, seperti yang dilakukan di Tol Balsam. Tetapi yang jelas, semua diserahkan ke pusat dahulu untuk saat ini.

Dalam rencana desain yang dibuat Dinas PUPR Pera Kaltim, tol itu bersinggungan dengan Tol Balsam. Di Seksi 4 Tol Balsam nanti, akan dibangun jembatan di atas Sungai Buaya yang menghubungkan Tol Balsam dengan Tol Samarinda-Bontang.

Tol itu juga akan dibuat mengarah ke Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda. Secara keseluruhan, anggaran pembangunan tol ini diperkirakan Rp 11 triliun. Termasuk Rp 1 triliun untuk pembangunan jembatan di atas Sungai Buaya.

Di sisi lain, diungkapkan akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Aji Sofyan Effendi, pembangunan tol itu langkah bagus untuk koneksi Kaltim. Apalagi, sebelumnya diproyeksikan tol tak hanya tersambung hingga Bontang, tetapi juga ke Kutai Timur.

Jadi, Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Kutai Timur akan terkoneksi dengan baik. Efek kedekatan infrastruktur, akan menyebabkan proses transportasi lebih efektif dan efisien. Hal itu akan berefek pada tumbuhnya ekonomi yang lebih baik. Saat ini, akses mungkin sudah ada. Tetapi, memerlukan waktu lama. Samarinda ke Sangatta, Kutai Timur, memerlukan waktu 3–4 jam. “Sementara harga produksi itu, 37 persen biaya transportasi. Jika ada tol, harga pokok produksi bisa lebih murah,” ucapnya.

Dengan kemudahan transportasi itu, maka bakal banyak multiplier effect. Harga produksi lebih murah, akan memancing investasi dan lebih banyak produsen. Pembangunan infrastruktur, efeknya memang tak langsung terlihat dalam bulanan atau setahun. Tetapi, melalui proses yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. (nyc/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X