Tingkat pengetahuan masyarakat terkait pilkada masih minim. Berdasar survei yang dilakukan KPU Balikpapan, masyarakat yang mengetahui pelaksanaan pilkada pada 9 Desember hanya 12 persen responden. Sementara 88 persen responden tidak tahu.
BALIKPAPAN - Komisioner KPU Balikpapan Syahrul Karim mengatakan, hasil survei internal tersebut bagai sebuah warning bagi KPU, bagaimana bisa meningkatkan partisipasi. “Apalagi tersisa waktu empat bulan. Tapi kami tetap optimistis mencapai target 77,5 persen,” katanya.
Syahrul menuturkan, berdasar fakta pilkada dua periode sebelumnya tidak pernah mencapai target sebesar itu. Melihat pilkada pada 2011 dan 2015, angka partisipasi hanya di bawah 60 persen. “Apa yang membuat orang datang ke TPS menggunakan hak pilih masih jadi perdebatan karena ada banyak unsur,” sebutnya.
Dia menyebut, KPU belum melakukan pendalaman lebih jauh terkait perilaku kenapa pemilih mau datang ke TPS saat pilpres. Sementara yang terjadi berbanding terbalik pada pilkada. “Mungkin karena pilpres semua orang bergerak. Kalau pilkada hanya ada beberapa paslon dan hanya lingkup daerah,” imbuhnya.
Menurutnya, masih ada jeda tiga bulan sebelum pilkada bisa digunakan untuk memaksimalkan tingkat partisipasi. Nantinya ada program sosialisasi strategi oleh KPU agar target partisipasi tercapai. Salah satu caranya dengan merekrut relawan demokrasi.
“Nanti mereka jadi ujung tombak sosialisasi tahapan pilkada. Relawan demokrasi ini harus mampu menjadi ujung tombak KPU,” ujarnya. Terutama dalam pemberian informasi secara utuh soal penyelenggaraan pilkada. Relawan demokrasi akan membantu tugas penyelenggara.
Adapun pendaftaran relawan demokrasi berjalan sejak 15–25 Agustus. Bagi yang tertarik bergabung bisa mengirim berkas persyaratan ke KPU Balikpapan. Kemudian akan ada jadwal wawancara untuk tahapan seleksi. Setelah terpilih, mereka akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media.
Termasuk media sosial masing-masing. Misalnya platform Facebook, Instagram, dan Twitter yang banyak digunakan masyarakat. Relawan memiliki misi mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pilkada. “Aktif di media sosial bisa terbilang efektif menjadi sarana sosialisasi,” pungkasnya. (gel/kri/k16)