Sabtu (22/8) sore, Balikpapan Ocean Square diisi oleh beberapa komunitas. Salah satu yang menarik perhatian, yakni sekumpulan pria dari berbagai usia yang tengah unjuk kebolehan.
Ada yang bermain dengan papan skateboard sembari melewati palang besi, juga ada beberapa pesepeda yang tampak melompat-lompat di udara. Salah satunya, Tri Yoga Vikri Haikal. Remaja yang sedari tadi melakukan atraksi dengan sepeda BMX miliknya, melewati rintangan dan berputar di udara.
Ia pun sedikit berbagi kisah. Bagaimana dirinya bergelut di dunia tersebut. Kata Yoga, sapaannya, sejak duduk di bangku kelas 6 SD, sepeda telah menjadi barang kesukaannya.
Awalnya dia hanya bermain sepeda seperti layaknya anak-anak lain. Hingga beranjak ke tingkat SMP, dia jatuh cinta pada BMX setelah melihat sang kakak, yang memang suka mengendarai roda dua tersebut. “Senang aja, soalnya kayak memacu adrenalin kita,” ucap pria 20 tahun ini.
Kemahirannya itu membawanya ke kompetisi nasional, bahkan internasional. Saat beradu aksi di ajang internasional, dia berhasil masuk 10 besar. Bersaing dengan rider dari 13 negara lainnya.
Olahraga yang ekstrem ini tentu memberi beberapa pelajaran untuk Yoga. Salah satunya cedera di tulang ekornya akibat benturan. Membuat dia harus menjalani pemulihan sekitar 3 bulan. Beruntung, bagian vital itu tidak membuat dia harus meregang nyawa.
Mungkin, kenyataan itulah yang membuat orangtuanya sempat melarang. “Pas SD sampai SMP dilarang terus. Tapi pas sudah SMK enggak. Mungkin karena sudah banyak ikut kompetisi dan tahu saya punya bakat di situ,” kata dia.
Alumnus SMK 5 Balikpapan ini juga beberapa kali memboyong juara. Salah satunya, pada kejuaraan nasional di Banjarmasin 2019 lalu. Di situ dia berhasil meraih juara pertama.
Ke depan dia berharap, bisa terus menggeluti hobi dan bakatnya tersebut. Walau dia harus bekerja, dirinya ingin menyeimbangkan kedua aktivitas itu. Dia pun berharap penggemar sepeda BMX kembali meningkat. Sebab, belakangan pegiat olahraga ini, khususnya Kota Minyak kian berkurang. (*/okt/kri/k16)