Terinspirasi dari Arsitektur Masjid di Dubai

- Jumat, 21 Agustus 2020 | 12:18 WIB
Sebelumnya, masjid yang berdiri di bekas Lapangan Kinibalu, Samarinda, itu lebih akrab dengan sebutan masjid Pemprov Kaltim. Sebuah masjid yang bahkan sejak idenya muncul, begitu banyak dapat penentangan.
Sebelumnya, masjid yang berdiri di bekas Lapangan Kinibalu, Samarinda, itu lebih akrab dengan sebutan masjid Pemprov Kaltim. Sebuah masjid yang bahkan sejak idenya muncul, begitu banyak dapat penentangan.

NAMANYA Masjid Nurul Mu'minin. Sebelumnya, masjid yang berdiri di bekas Lapangan Kinibalu, Samarinda, itu lebih akrab dengan sebutan masjid Pemprov Kaltim. Sebuah masjid yang bahkan sejak idenya muncul, begitu banyak dapat penentangan.

Pasalnya, lokasi masjid yang membuat masyarakat banyak memprotes. Mulai sudah banyak masjid yang berdiri di sekitarnya, hingga keberadaan Lapangan Kinibalu yang tak hanya jadi tempat masyarakat berolahraga. Tetapi juga, punya nilai historis. Namun, masjid ini akhirnya dibuka.

Setelah tertunda beberapa, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi akhirnya meresmikan masjid tersebut kemarin (20/8). Bertepatan dengan Tahun Baru Islam ke-1442. Dikatakan Hadi, masjid ini sebenarnya sudah selesai sejak Februari lalu. Sesuai dengan batas adendum yang diberlakukan. Dia melanjutkan, nantinya masjid jadi tempat ibadah sekaligus bagian dari wisata religi di Samarinda.

Apalagi, masjid hanya berjarak sekitar 100 meter dengan Katedral Samarinda. Papan nama masjid akan diletakkan di depan, sehingga bisa jadi ikon foto. "Nanti kita bikin kan juga tempat untuk berfoto di luar masjid," ucap Hadi. Masjid ini, lanjut dia, akan mendapat anggaran dari Pemprov Kaltim. Dia berharap, masjid bisa membawa manfaat bagi masyarakat Samarinda.

Ditemui terpisah, Ketua Takmir Masjid Nurul Mu'minin Fathul Halim mengatakan, masjid ini menerapkan protokol Covid-19 selama pandemi. Jadi, harus ada jarak jamaah satu dengan yang lain. Lantai masjid dipasang stiker petunjuk batas saf. Ambal juga belum digelar, masyarakat yang hendak salat, diharap jangan lupa membawa sajadah sendiri. Selain itu, masjid ini mendapat pemberian dari masyarakat yang cukup langka.

 Yaitu, kiswah atau kain penutup Kakbah. Tak banyak orang bisa mendapatkan kiswah ini. "Kiswah ini merupakan pemberian dari sebuah keluarga di Samarinda. Salah seorang tokoh masyarakat lah. Mereka langsung bawa dari tanah Arab mungkin 20 tahun lalu," kata Fathul. Bagaimana keluarga tersebut bisa mendapatkan kiswah? Fathul tak mengetahuinya. Namun yang jelas, menurutnya kiswah tersebut sangat bagus dan berkualitas. Kiswah ini pun telah dibingkai. Nantinya dipasang di dekat mimbar masjid. Selain kiswah, Fathul mengatakan, masjid ini juga mendapat sumbangan jam besar dari masyarakat.

Sedangkan pada salat Jumat pertama hari ini, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi diminta menjadi khatib salat Jumat. Sedangkan, imam salat akan dilakukan, satu dari lima imam yang sudah dipilih. Mereka juga yang akan bergantian tugas memimpin salat di Masjid Nurul Mu'minin. "Imamnya yang diaudisi oleh Pemprov kemarin," sambung Fathul. Untuk membangun masjid ini, kocek yang dirogoh pemprov cukup dalam.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim Taufik Fauzi mengatakan, total anggaran yang dirogoh sekitar Rp 83 miliar. Anggaran ini terdiri dari APBD 2017 berupa perencanaan senilai Rp 860 juta. Dari perencanaan ini, saat itu diperkirakan kebutuhan anggaran pembangunan adalah Rp 82 miliar. Pengerjaan pun dimulai.

 Pembangunan fisik tahap pertama, sekitar Rp 27 miliar dari APBD 2018 digunakan. Anggaran tersebut dipakai untuk pengerjaan struktur dan arsitektur. Beberapa pekerjaan struktur bangunan yang dilakukan adalah pembuatan struktur bangunan masjid dan rumah imam serta kaum. Juga, struktur tempat wudu pria. Lalu pekerjaan arsitektur berupa pengadaan bahan-bahan. Dari APBD 2018 pula, dikeluarkan dana Rp 428 juta untuk pengawasan.

Kemudian, di APBD 2019 pembangunan tahap 2 dilakukan. Sekitar Rp 55 miliar digelontorkan untuk pengerjaan konstruksi hingga selesai. Untuk pengawasan atau supervisi, dianggarkan Rp 877 juta. Taufik melanjutkan, pembangunan masjid ini terinspirasi dari arsitektur masjid di Dubai, Uni Emirat Arab. Pilihan arsitektur ini setelah mendapat masukan dari berbagai pihak, termasuk Wagub Hadi Mulyadi.

"Khususnya menaranya itu, terinspirasi dari masjid di Dubai," kata Taufik. Masjid dibangun tiga lantai dan diperkirakan bisa menampung sekitar 3.500 jamaah. Dengan total luas lahan 16.621 meter persegi, dan luas bangunan 5 ribu meter persegi, bisa menampung 150 kendaraan roda empat. Juga, 400 kendaraan roda dua. (nyc/riz/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X