Indonesia Sudah 75 Tahun Merdeka, Ah Masa Iya?

- Rabu, 19 Agustus 2020 | 11:06 WIB

Oleh: Abd. Kadir Sambolangi, S.S., M.A.

Kepala Subbagian Komunikasi Pimpinan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Paser.

 

 

Hakikat kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang kini sudah berusia 75 tahun, masih menyimpan beberapa tanda tanya, terutama bagi sejumlah kalangan yang selama ini merasa (dianggap) termarginalisasi. Bagi mereka, hormat kepada bendera merah putih tak lebih dari sebuah pengabdian tanpa batas kepada negara. 

Namun, apa yang telah negara berikan kepada mereka sebagai balasan dari pengabdian itu.

Sebuah ilustrasi bisa menggambarkan ini. Sekitar satu kilometer dari Tana Paser, ibukota Kabupaten Paser, di tengah rumpun semak belukar, berdiri sebuah bangunan rumah dari kayu. Tidak ada bangunan lain di sekitar rumah itu. Tinggi bangunan hampir sama dengan semak belukar yang tumbuh di lahan gambut, sehingga atap rumah tidak kelihatan dari jarak 50 meter.

Sehari sebelum peringatan ke-75 kemerdekaan RI, rumah itu terlihat cukup ramai. Dari jauh kelihatan banyak kendaraan roda dua terparkir di salah satu sisi jalan aspal di depan rumah. Semakin didekati, kelihatan puluhan orang, tua-muda, laki-laki dan perempuan berdiri dan berderet di atas jembatan menuju rumah itu. Di depan masing-masing dari mereka, di ujung jar kaki, terdapat benda bulat berwarna hijau. Itu adalah tabung gas melon atau 3 kilogram. 

Rupanya mereka antre membeli gas subsidi itu. Beberapa jam antrean terlihat bergerak perlahan. Wajah-wajah sedih, gembira, galau, optimis bercampur jadi satu. Mereka bergurau. Tertawa. Mereka tak beranjak meski gerimis mulai turun membasahi bumi. Satu per satu mereka sampai di garis finis, menukar tabung gas yang kosong dengan yang penuh, menyerahkan beberapa lembar uang berwarna ungu dan kuning, atau abu-abu.

Setelah itu dengan membawa tabung gas yang tentunya lebih berat dari yang dibawa tadi, mereka dengan wajah sumringah balik kanan menuju motor dan pulang ke rumah masing-masing. Tak lupa ucapkan salam kepada yang lain. Ada yang pakai masker, ada juga yang tidak.

Lihatlah betapa bahagianya mereka. Tidak ada raut wajah kecewa ataupun marah atas perlakuan negara yang seolah tanpa beban membiarkan warganya bersusah payah mendapatkan keperluan sehari-hari. Eh tunggu dulu. Benarkah mereka bersusah payah? Kalau iya, lantas mengapa tak terlihat kesusahan itu di wajah mereka.

Inilah kemerdekaan. Meskipun mendapatkan tabung gas tidak semudah membeli HP dan pulsanya, atau paket internetnya, yang harganya berlipat-lipat di atas harga tabung gas, mereka tetap menikmati keadaan itu. Seolah inilah kondisi yang memang sudah harus terjadi, dan mari kita menikmatinya, sambil minum secangkir kopi.

Jadi mereka sudah merdeka. Orang lain lah yang melihatnya dan menilainya belum merdeka. Sangat subjektif bukan? Karena itu, jika tidak sanggup ubah dunia, ubahlah cara pandang terhadap dunia.

Selamat Ulang Tahun ke-75 RI. Dirgahayu Negeriku. (***)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X