Sekretaris Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau, Yunda Zuliarsih, menyebut bahwa pengiriman ikan dengan kualitas ekspor di Berau masih stagnan. Kondisi ini terjadi sejak Maret lalu atau saat pandemi Covid-19 mulai terjadi di Kaltim.
TANJUNG REDEB - Turunnya jumlah pengiriman ikan ini, dijelaskan Yunda, karena jumlah aktivitas para nelayan yang melaut mengalami penurunan. Biasanya sepekan bisa tiga hingga empat kali, kali ini hanya satu hingga dua kali.
Karena itu, produksi hasil perikanan di pasar lokal maupun pasar luar, disebutnya, mengalami penurunan. "Artinya ada penurunan jumlah kualitas konsumsi ikan selama masa pandemi ini," katanya kepada Berau Post.
"Begitu pula untuk masalah ekspor ikan, karena masih ada beberapa tempat yang belum mau menerima ikan di negara tertentu," lanjutnya.
Yunda juga menyebut, kondisi perikanan yang stagnan serta-merta membuat Diskan Berau melakukan pembinaan terhadap para nelayan. Misalnya, kegiatan pembinaan peningkatan hasil olahan perikanan.
"Kemudian kegiatan-kegiatan tersebut kemungkinan besar kami laksanakan akhir tahun ini. Karena kami akan fokus ke peningkatan olahan perikanan, yang jelas aktivitas perikanan tetap berjalan walau tujuan akhirnya bukan ekspor," tuturnya.
Di sisi lain, ungkap Yunda, saat ini Kabupaten Berau belum memiliki pelabuhan ekspor untuk mengekspor hasil lautnya. Namun, pengiriman ikan dengan kualitas ekspor dari dulu hingga saat ini hanya dilakukan di Surabaya dan Tarakan.
"Jadi, ikan yang berkualitas ekspor di Berau itu dikirim dulu ke Surabaya ataupun Tarakan. Kemudian merekalah yang mengekspornya keluar," paparnya.
Dengan kondisi perikanan Berau yang memiliki potensi besar, dirinya yakin daerah paling utara Kaltim ini sangat layak untuk dibangun pelabuhan ekspor. Untuk mempermudah para nelayan Berau menjual ikan dengan kualitas ekspor yang mereka tangkap.
Apalagi sumber daya perikanan di Berau cukup menjanjikan. Di antaranya, kepiting dan udang yang diekspor melalui Tarakan, sebagian besarnya merupakan potensi Perikanan Kabupaten Berau. "Belum lagi kualitas ikannya seperti ikan kerapu, itu potensinya sangat besar untuk nelayan kita," jelasnya. (*/uga/arp/far/k16)