Ruang Isolasi RSKD Hampir Penuh, Tak Ada Antisipasi, Pasien Covid-19 Tak Lagi Bisa Ditampung

- Sabtu, 15 Agustus 2020 | 12:41 WIB
MULAI KEWALAHAN: Tingkat keterisian ruang isolasi Covid-19 di RSKD mencapai 95 persen. Jika ruang dan bed ditambah untuk pasien positif, perawatan non-corona bakal dikurangi atau bahkan dihilangkan.
MULAI KEWALAHAN: Tingkat keterisian ruang isolasi Covid-19 di RSKD mencapai 95 persen. Jika ruang dan bed ditambah untuk pasien positif, perawatan non-corona bakal dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Kapasitas ruang isolasi RSKD tinggal 5 persen. Saat pasien melonjak dan RS tidak lagi mampu menampung, berpotensi membuat angka kematian semakin tinggi.


BALIKPAPAN – Ruang isolasi pasien Covid-19 di RS Dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) hampir terisi penuh. Bahkan tingkat keterisian mencapai 95 persen. Direktur RSKD Edy Iskandar menuturkan, pihaknya memiliki kapasitas sekitar 80 bed untuk menampung pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sejauh ini sudah terpenuhi hingga 75 bed.

Mengantisipasi hal itu, RSKD akan menambah lagi kapasitas 70 bed atau setara dua blok area perawatan. Rencana ini dilakukan dalam waktu dekat, saat ini masih dalam tahap persiapan. “Sesuai perintah gubernur perlu menyediakan bed tambahan sebagai antisipasi,” tuturnya. 

Edy mengatakan, penambahan kapasitas area penanganan Covid-19 nantinya berdampak pada perawatan lain. Sebab, area penanganan pasien lain tentu ikut berkurang. “Kalau ini sudah dibuka, saya menghilangkan perawatan non-Covid-19 seperti bedah, obgyn, dan penyakit dalam,” ungkapnya. 

Artinya pilihan untuk memprioritaskan pelayanan Covid-19 dengan konsekuensi membuat perawatan yang lain harus berkurang. “Total maksimal RSKD memiliki 150 bed untuk pasien Covid-19. Kalau ditambah lagi, sudah tidak bisa,” ucapnya. Sehingga dia berpendapat, sudah secepatnya butuh rumah sakit (RS) darurat.

Jika ada RS darurat, membuat pelayanan Covid-19 dan non-Covid-19 bisa sama-sama berjalan. Masalah bukan hanya dari kapasitas bed, pihaknya juga menghadapi kendala sumber daya manusia (SDM). Terutama tenaga keperawatan yang keberadaannya sangat dibutuhkan. 

“Rencananya kita rekrut baru sekitar 50 orang untuk bantu di ruang khusus Covid-19,” sebutnya. Pihaknya akan membuat pengumuman terbuka bagi siapa saja yang memiliki jenjang pendidikan D-3 atau S-1 sesuai syarat tenaga keperawatan. Mereka akan menjalani masa kerja dengan sistem kontrak selama enam bulan.

“Dibiayai oleh pemprov atas instruksi sekda. Antisipasi Balikpapan yang sekarang masuk titik kritis,” ungkapnya. Menurutnya, jika tidak ada langkah antisipasi, nanti saat pasien melonjak dan RS tidak lagi mampu menampung, potensi membuat angka kematian semakin tinggi di Kota Minyak.

Sementara alat pelindung diri (APD) di RSKD sejauh ini masih ada stok. Edy menyebutkan, APD tidak ada masalah. Ketika habis, mereka bisa meminta lagi kepada Satgas Covid-19 Kaltim untuk diminta ke pemerintah pusat. “Sekarang masih ada stok dari yang dikirim rutin,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pihaknya telah meminta RS lain untuk ikut menambah ruang isolasi sebagai antisipasi lonjakan kasus. Dia mengakui ada wacana untuk mendesak Embarkasi Haji menjadi RS darurat, jika RS yang ada sudah tidak bisa lagi menampung pasien. 

Menurut dia, ini bukan hal baru. Mengingat daerah lain juga menerapkan hal yang sama. “Seperti di Jakarta ada Wisma Atlet. Kita juga harus antisipasi bagaimana nanti tenaga dokter dan perawat karena tidak mudah mencari di daerah,” ungkapnya. 

Saat ini mereka yang menjalani isolasi mandiri ditempatkan di guest house dan rumah masing-masing. Namun, semua terpantau oleh puskesmas setempat. Sehingga pasien diminta benar-benar disiplin. “Perusahaan juga ada yang menyewa guest house dengan penjagaan yang ketat,” ucapnya. 

Misalnya, yang dilakukan PT Pama, mereka menempatkan karyawan yang harus menjalani isolasi mandiri di sebuah guest house. Kemudian perusahaan setiap saat memantau karyawan dengan GPS. “Jadi, kalau ketahuan ada karyawan yang sedang isolasi melanggar, nanti diberhentikan,” pungkasnya. (gel/ms/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X