Permudah UMKM Terhubung Teknologi Digital

- Jumat, 14 Agustus 2020 | 12:48 WIB
PT XL Axiata bertekad menghubungkan para pelaku usaha mikro dengan teknologi digital. Program yang bekerja sama dengan kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ini diharapkan bisa menumbuhkan kualitas UMKM hingga ke daerah.
PT XL Axiata bertekad menghubungkan para pelaku usaha mikro dengan teknologi digital. Program yang bekerja sama dengan kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ini diharapkan bisa menumbuhkan kualitas UMKM hingga ke daerah.

SAMARINDA- PT XL Axiata bertekad menghubungkan para pelaku usaha mikro dengan teknologi digital. Program yang bekerja sama dengan kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ini diharapkan bisa menumbuhkan kualitas UMKM hingga ke daerah.

Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menilai potensi dan peran perempuan dalam sektor ekonomi sangatlah besar. Sebab, 99,99 persen usaha di Indonesia adalah UMKM, berdasarkan survei dari Bank Dunia (2016), lebih dari 50 persen UMKM dimiliki oleh perempuan.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, program yang dinamai Sispreneur ini menyasar 200 perempuan pelaku usaha mikro. Ini dilakukan karena usaha mikro merupakan jenis usaha yang dapat bertahan dan mampu menyelamatkan ekonomi, pada krisis moneter pada 1997-1998. Sehingga UMKM diharapkan bisa kembali menyelamatkan pemulihan ekonomi akibat pandemi corona.

Yakni dengan memanfaatkan akses teknologi, go-online, dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru. Melalui adaptasi dengan teknologi dan pemanfaatan e-commerce, perempuan penggerak pelaku usaha mikro berpotensi menguasai pasar dan terus memperbesar kontribusi ekonomi bagi bangsa. “Nantinya para perempuan pelaku usaha mikro akan mendapatkan bimbingan untuk mengembangkan bisnis kecil dengan memanfaatkan teknologi digital,” katanya Kamis (13/8).

Dia menjelaskan, perempuan dan UMKM merupakan pihak-pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan sosial selama masa pandemi Covid-19. Program kelas inkubasi ini menjadi sangat relevan untuk diselenggarakan, agar dapat membantu di dua sisi sekaligus, yaitu sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya, agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya.

Teknologi digital menawarkan kesempatan kepada siapa saja untuk mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Bagi para perempuan pelaku usaha mikro, teknologi digital akan memungkinkan mereka, untuk menembus pasar yang lebih luas, yang hampir mustahil bisa dijangkau jika tidak online.

Teknologi digital sekaligus akan mempermudah mereka melakukan promosi produk atau jasa secara lebih masif melalui kolaborasi dengan para penyedia platform e-commerce. “Kelas Inkubasi akan dilaksanakan secara online, menyesuaikan dengan protokol kesehatan,” tuturnya.

Ada tiga hal pokok mendasar yang diajarkan. Pertama, product ready, yaitu membangun pola pikir seorang perempuan pelaku wirausaha (womenpreneur) menyangkut pengembangan usaha secara nyata, baik dari sisi manajemen keuangan, hingga pemilihan produk.

Kedua, market ready, yaitu mendidik para perempuan pelaku usaha mikro untuk bisa memastikan kualitas produk sesuai target market yang disasar. Ketiga, digital and marketplace ready, mengajarkan para perempuan pelaku usaha mikro cara menggunakan channel promosi agar bisa lebih menjual seperti di platform media sosial. “Harapannya program ini bisa meningkatkan UMKM kita agar terus berkembang,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Akhir Maret Arus Mudik dari Pontianak Mulai Naik

Senin, 18 Maret 2024 | 15:00 WIB

Menu ala Timur Tengah di Four Points Balikpapan 

Sabtu, 16 Maret 2024 | 16:10 WIB
X