Tinggalkan Batu Bara, Beralih ke Manufaktur

- Jumat, 14 Agustus 2020 | 14:00 WIB
Jembatan yang menghubungkan Balikpapan dan PPU. Mempersingkat waktu ke IKN.
Jembatan yang menghubungkan Balikpapan dan PPU. Mempersingkat waktu ke IKN.

BALIKPAPAN–Pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), bakal berdampak pada transisi ekonomi Kaltim. Pemerintah mencanangkan, transisi ekonomi dimulai pada 2025 mendatang. Setahun setelah pusat pemerintahan negara berjalan di Kaltim. Dari sektor ekonomi berbasis sumber daya alam sekira 49 persen, ekonomi Kaltim akan beralih ke berbasis layanan dan manufaktur sekira 53 persen.

Transisi ini diharapkan akan memicu peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Kaltim. PDRB salah satu indikator penting untuk mengetahui perkembangan perekonomian di suatu daerah dalam periode tertentu. Saat ini kekuatan ekonomi Kaltim masih ditopang oleh sumber daya alam. Berkaca dari data PDRB Kaltim 2019 senilai Rp 563,68 triliun, sebagian besar didapat dari sektor sumber daya alam.

Ini juga tecermin pada 10 kabupaten/kota yang menjadi wilayah administrasi Kaltim. Termasuk Kabupaten PPU. Dari segi ukuran keuangan daerah saat ini, Kabupaten Benuo Taka–julukan PPU memang relatif kecil apabila dibandingkan kabupaten/kota lain di Kaltim.

“Kalau Kaltim size-nya Rp 40,36 triliun, PPU hanya Rp 1,5 triliun. Dan transfer yang diberikan pusat kepada PPU jumlahnya sekira Rp 881 miliar. Memang sebagian besar masih dibiayai transfer Pemerintah Pusat,” kata Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Astera Primanto Bhakti kemarin.

Berkaca dari data itu, mantan kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu ini menyebut, secara struktur ekonomi, PPU mirip dengan Kaltim secara keseluruhan. Lanjut dia, PPU adalah miniatur Kaltim. Alasannya, core atau inti dari sektor ekonominya masih bergantung pada sektor pertambangan dan penggalian sekira 30 persen, lalu sektor pertanian sekira 19 persen, dan sektor pengolahan sekira 15 persen.

“Hampir sama dengan induknya (Kaltim) dengan sektor pertambangan dan penggalian lebih dari 40 persen. Sebagai miniatur (Kaltim), porsi 30 persen saya rasa, luar biasa besar,” terang dia. Berdasarkan data yang dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), struktur PDRB pada kuartal ketiga 2019, menyebutkan jumlah keseluruhan PDRB Indonesia sekira Rp 10.527 miliar.

Sektor sumber daya alam menyumbangkan sekira 20 persen, lalu manufaktur sekira 34 persen, layanan sekira 26 persen, dan layanan lanjutan sekira 20 persen. Khusus untuk Kaltim dengan PDRB sekira 465 miliar, sektor sumber daya alam menyumbangkan 54 persen, lalu manufaktur sekira 28 persen, layanan sekira 11 persen, dan layanan lanjutan sekira 7 persen. Sementara DKI Jakarta dengan jumlah PDRB sekira Rp 1.736 miliar.

Sektor terbesar ditopang dari layanan lanjutan sekira 42 persen. Lalu sektor layanan 33 persen, dan sektor manufaktur sekira 25 persen. “Jakarta tidak ada sektor sumber daya alamnya, tapi kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia sekitar 70 persen. (Jakarta) hanya mengandalkan layanan dan manufaktur. Sementara Kaltim lebih banyak sumber daya alam. Kita mendorong supaya sektor layanan dan manufaktur ini bisa bergerak di Kaltim,” kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata.

Dia berharap, nantinya saat pusat pemerintahan di IKN baru sudah mulai berjalan pada 2025, ketergantungan ekonomi Kaltim terhadap sumber daya alam bisa semakin diperkecil. Sebaliknya, memperbesar porsi sektor manufaktur dan layanan. “Karena kita ingin memastikan ada value added dari berbagai sektor sumber daya alam bisa ditingkatkan,” harapnya. (kip/riz/k16)

 

GRAFIS ----

Struktur Industri Kaltim saat Pemindahan IKN

Sektor Tahun

2018 2025 2035 2045

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X