Pemerintah terus mematangkan persiapan rencana pemindahan pusat pemerintahan ke Kaltim. Keberadaan vaksin Covid-19 pada tahun depan memainkan peran penting.
BALIKPAPAN–Wajah masa depan ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim dan daerah penyangga terus dipersiapkan. Dari perencanaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Kota Samarinda sebagai pusat sejarah Kaltim dengan sektor energi yang diremajakan. Karena Kota Tepian merupakan pusat pemerintahan Kaltim, dan mercusuar penambangan batu bara berkelanjutan, nantinya menjadi basis manufaktur baru untuk energi terbarukan.
Selanjutnya, Kota Balikpapan akan dijadikan simpul hilir industri migas dan logistik Kaltim. Ke depannya, Kota Minyak menjadi tempat hilirisasi industri pengolahan migas menjadi petrokimia. Pelabuhan di Balikpapan akan menjadi tempat berlabuh utama Provinsi Kaltim dan wilayah. Sementara itu, pusat pemerintahan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diibaratkan saraf oleh Bappenas.
Sebagai inti pemerintahan dan pusat inovasi hijau, di dalam kawasan calon IKN baru tersebut akan dibangun pusat layanan pemerintah dan masyarakat, pusat inovasi dan pusat bakat, industri bersih dan berteknologi tinggi, serta basis untuk pariwisata. “Jadi kolaborasi tiga kota, yakni Balikpapan, Samarinda, dan IKN ini akan menjadi super-hub untuk Indonesia ke depannya. Dalam jangka panjang akan disiapkan menjadi metropolitan area yang baru,” kata Deputi Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata dalam diskusi daring.
Kementerian yang mengomandoi tahapan pemindahan IKN ke Kaltim ini juga telah menyusun kajian mengenai transisi ekonomi dan pertumbuhan urbanisasi. Setelah pemindahan IKN ke Kaltim tuntas pada 2024, setahun kemudian, atau pada 2025, jumlah lapangan kerja di Kaltim akan tersedia sebanyak 2–2,4 juta. Dan akan bertambah pada 2035 menjadi 2,3–2,9 juta.
Sementara pada 2045 menjadi 2,7–3,3 juta. Populasi di provinsi ini diprediksi sebanyak 5–7 juta pada 2025, bertambah menjadi 8,7–9,7 juta pada 2035, dan 10–11 juta pada 2045. Khusus untuk tiga kota, yakni Balikpapan, Samarinda, dan IKN (Kecamatan Sepaku, PPU) sebanyak 2,6–3,1 juta pada 2025, lalu 3,9–4,4 juta pada 2035, dan 4,5–5 juta pada 2045. Perkiraan jumlah populasi tersebut mempertimbangkan ASN, TNI-Polri, serta pelaku ekonomi yang akan ikut pindah bersama sektor yang akan dikembangkan di calon IKN baru ini.
“Populasi Kaltim ini, sudah kami hitung dengan proyeksi sektor-sektor yang akan dikembangkan. Baik di Balikpapan, Samarinda maupun di IKN sendiri. Dan akan terus kita koreksi dengan perkembangan yang ada,” kata Rudy.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi berkeyakinan, IKN baru yang sudah diputuskan di Kaltim dan akan mulai dibangun pada tahun depan, berdampak besar bagi pembangunan di Kalimantan. Dampaknya pun akan terasa hingga Sulawesi yang wilayahnya dipisahkan oleh Selat Makassar.
“Menurut saya, akan membuat Indonesia menjadi sangat luar biasa pembangunannya. Kalau kita bicara hitung-hitungannya sekarang, memang kelihatan berat. Dan memang ini keputusan yang harus diambil,” ujar dia dalam diskusi daring yang sama. Ketua DPW Partai Gelora Kaltim ini berpendapat, keputusan Presiden Joko Widodo memindahkan IKN ke Kaltim baru akan terasa 10–15 tahun ke depan. Keputusan tersebut, menurut dia, adalah hal yang luar biasa dilakukan kepala negara saat ini.
“Makanya kami atas nama rakyat Kaltim, sangat berterima kasih atas keputusan Bapak Presiden,” ungkap Hadi. Dia melanjutkan berdasarkan progres penanganan Covid-19 saat ini, Hadi mendapat data berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan WHO, saat ini ada lebih 139 calon vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, ada 25 calon vaksin yang sudah memasuki uji klinis 1. Dan 17 lainnya sudah memasuki uji klinis 2. Dari calon vaksinnya tersebut, ada 7 lainnya sudah dilakukan uji klinis 3. Salah satunya dikerjakan PT Biofarma.
Saat ini, sudah dilakukan uji klinis terhadap 1.000 lebih sukarelawan. Diperkirakan bakal selesai dalam 3–6 bulan ke depan. “Artinya tahun 2021, bersamaan dengan keputusan Presiden untuk memulai pembangunan IKN. Kita berdoa dan berharap tahun 2021 pula, Covid-19 telah selesai. Dan pembangunannya sampai 2024, insyaallah akan menjadi kenyataan,” harapnya. (kip/riz/k8)