Masifnya persebaran kasus Covid-19, memaksa Pemkot Balikpapan kembali menerapkan pembatasan sosial. Sejumlah fasilitas publik bahkan ditutup.
RIKIP AGUSTANI, Balikpapan
LAPANGAN Merdeka akhirnya benar-benar akan ditutup akhir pekan ini. Keputusan itu dipilih Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyusul melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Minyak. Sehingga pembatasan kegiatan di area publik menjadi cara melawan Covid-19 ini.
Keputusan itu disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam jumpa pers harian terkait perkembangan Covid-19 di Lobi Balai Kota, Rabu (12/8) sore. Didampingi Dandim 0905/Balikpapan Letkol Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa, Kabag Ops Polresta Balikpapan Kompol Nur Kholis, serta Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty. “Saya mohon kepada masyarakat untuk memahami kebijakan ini. Untuk mencegah lonjakan dari terkonfirmasi positif,” ucap Rizal di hadapan awak media.
Pembatasan kegiatan di Lapangan Merdeka akan dilaksanakan selama tiga hari. Terhitung Jumat (14/8) hingga Ahad (16/8).
Menurut pengamatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan, penyebaran Covid-19 lebih banyak terjadi di area publik. Dengan perkiraan banyak orang tanpa gejala (OTG) yang menulari masyarakat berusia lanjut.
Dengan rentang usia 50–60 tahun yang sangat rentan terjangkit virus yang bisa menyebar lewat udara itu. Dan penyebarannya pun diperkirakan banyak terjadi di area publik. “Senin baru kami buka. Jadi mohon pengertiannya, terutama di Lapangan Merdeka. Banyak masyarakat yang berjualan dan berolahraga di sana,” pesan wali kota Balikpapan dua periode itu.
Pembatasan akan dilakukan dengan penutupan sementara area publik seperti taman kota, tempat wisata, kemudian pembatasan kegiatan di tempat kuliner seperti kafe dan restoran. Selain Lapangan Merdeka, Taman Bekapai, Pasar Segar, kawasan Melawai, Taman Tiga Generasi dan taman di Kawasan Balikpapan Selatan, Taman Lalu Lintas Sepinggan, BSCC Dome, serta Tennis Indoor Balikpapan.
Pembatasan kegiatan belajar-mengajar tatap muka juga diberlakukan bagi TK/RA, PAUD, dan bimbingan belajar. Sementara, bagi pelaku usaha kuliner seperti kafe, restoran, dan pengelola kawasan kuliner diminta tidak melakukan pelayanan makan di tempat dan mengutamakan penjualan untuk dibawa pulang (take away).
Rencana tersebut bukan kali pertama terlontar dari ujung lidah ketua DPC NasDem Balikpapan itu. Sebelumnya, pada 14 Juni 2020 lalu, dia juga menyampaikan wacana untuk menutup sementara kegiatan di Lapangan Merdeka, jika ada temuan terkonfirmasi positif di sana.
Menyusul adanya temuan transmisi lokal Covid-19 di Balikpapan kala itu. Bahkan sempat dilakukan uji cepat atau rapid test terhadap pengunjung di sarana olahraga warga Balikpapan tersebut.
Dari 250 pengunjung yang diperiksa, ada satu yang hasilnya dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan uji swab, hasilnya dinyatakan negatif. Namun, kali ini kasusnya berbeda. Penutupan sementara kegiatan di sana, kata dia, sudah sangat urgen.