SAMARINDA–Kursi pimpinan DPRD Samarinda belum berpenghuni sejak mangkatnya Siswadi pada 10 Juli. Sebulan sudah kursi kosong tanpa penghuni, PDI Perjuangan selaku partai pemenang masih meramu kader mana yang layak duduk di singgasana Basuki Rahmat, sebutan DPRD Samarinda.
“Masih menunggu instruksi DPP. Ketujuh anggota fraksi PDI Perjuangan di dewan sudah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan beberapa waktu lalu,” ungkap ketua DPC PDI Perjuangan Samarinda Sugiyono, kemarin (12/8). Menurut dia, selain dirinya, keenam kolega lain yang duduk di dewan punya peluang untuk terpilih mengisi kursi yang ditinggalkan almarhum Siswadi. DPP menilai, berdasarkan kapasitas dan syarat formil mengisi kursi pimpinan legislatif.
Tujuh anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan di dewan selain dirinya, Angkasa Jaya Djoerani, Triyana, Ahmad Vanandza, Adi Setiawan, Sutrisno, dan Anhar. “Semua punya peluang. Ada empat yang senior, tiga yang baru, semua punya kesempatan sama,” sambungnya.
Banteng moncong putih memang harus berpacu dengan waktu mengingat adanya agenda dewan terbilang cukup padat, dan memasuki momen pembahasan anggaran perubahan atau APBD 2021 nanti.
Untuk sementara, kursi pimpinan dewan dipercayakan ke Helmi Abdullah. Ketua DPC Gerindra Samarinda itu ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua DPRD sepanjang penghuni anyarnya tengah dirundingkan PDI Perjuangan.
Penunjukan dirinya tersebut merujuk tata tertib dewan selama kursi pimpinan kosong, lantaran ketua meninggal maka partai pemenangan kedua di Samarinda akan ditunjuk selaku pelaksana tugas hingga ada penggantinya. “Selain itu, di rapat pimpinan memutuskan untuk menunjuk saya,” ungkap Helmi Abdullah, wakil ketua DPRD Samarinda, kemarin.
Terlebih, ada tugas anggaran dewan yang tak bisa ditinggal. Jika molor, bakal mengganggu tahapan lain. “Segera kita bakal bahas APBD Perubahan 2020 dan APBD 2021. Akan panggil TAPD,” singkatnya. (ryu/dra/k8)
