Uji Klinis Butuh Waktu Enam Bulan

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 11:55 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan dan fasilitas produksi milik BUMN produsen vaksin dan antisera Bio Farma.
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan dan fasilitas produksi milik BUMN produsen vaksin dan antisera Bio Farma.

JAKARTA– Uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19 dimulai kemarin (11/8) di Bandung. Hasil kerja sama antara Biofarma dengan Sinovac, perusahan farmasi yang berbasis di Tiongkok. Uji coba perdana kepada 20 relawan itu dihadiri Presiden Joko Widodo. Sekaligus mengecek kesiapan Biofarma memproduksi vaksin dalam jumlah besar.

Dalam kunjungan ke Biofarma, tampak Presiden berkeliling dengan memakai perlengkapan laboratorium lengkap. Mulai dari jas, masker, topi, sarung tangan, hingga pembungkus kaki. Dirut Biofarma Honesti Basyir memandu Presiden yang kemarin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menkes Terawan Agus Putranto, Seskab Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Kemudian, Presiden beranjak ke Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Di mana uji klinis perdana dilakukan kepada 20 relawan. Uji klinis tahap akhir itu dilakukan kepada 1.620 relawan dan ditargetkan seluruh prosesnya tuntas pada Januari 2021. Termasuk di dalamnya otorisasi dari BPOM. ’’Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini,’’ terang Erick yang juga merupakan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Uji klinis tahap 1 dan 2 sudah dilakukan di tiongkok. Sementara, tahap 3 dilakukan di negara-negara yang bekerja sama dengan Sinovac. BPOM sudah mengetahui perkembangan dan mendapatkan hasil uji klinis tahap 1 dan 2 itu. Nantinya akan dianalisis bersama hasil uji klinis tahap 3 sebelum diputuskan bisa diproduksi masal.

Rekrutmen relawan dilakukan FK Unpad bersama Biofarma melalui dua kali skrining. 540 relawan di tahap pertama dan 1.080 relawan di tahap kedua. Mereka dipilih setelah lolos tes imunogenitas imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon dalam melawan virus) melalui tes darah.

Penyuntikan vaksin dilakukan bertahap mulai pekan kedua Agustus kepada 120 relawan. Hingga akhir bulan ini, aka nada 408 orang yang menjalani uji klinis. Tes akan terus berlanjut secara bertahap sampai pekan ketiga Desember. Mayoritas merupakan warga Bandung.

Mereka akan terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin untuk menilai efektivitas vaksin. ’’Saya, Pak Kapolda, dan Pangdam juga mendaftarkan diri sebagai relawan,’’ ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo kemarin.

Presiden menjelaskan, uji klinis itu bagian dari upaya Indonesia untuk segera mendapatkan vaksin. ’’Kita berharap uji klinis yang ketiga ini nantinya Insya Allah akan diselesaikan dalam enam bulan,’’ ujarnya. Sehingga, pada bulan-bulan awal 2021, bila uji klinis lancar maka vaksin segera bisa diproduksi dan diberikan kepada masyarakat.

Saat ini, pemerintah sedang dalam proses menaikkan kapasitas produksi vaksin Biofarma. Saat in, Biofarma mapu memproduksi 100 juta dosis vaksin per tahun. Desember nanti, ditargetkan kapasitas produksinya sudah naik menjadi 250 juta setahun. Sehingga, begitu vaksin Covid-19 dinyatakan siap diproduksi, Biofarma langsung bisa tancap gas.

Selain kerja sama dengan Sinovac, Indoensia juga mengembangkan vaksin sendiri dari isolate yang berasal dari Covid-19 yang ada di Indonesia. Vaksin yang diberi nama Merah Putih itu diperkirakan bisa selesai pada pertengahan 2021. Hasil kerja sama berbagai lembaga penelitian dan universitas yang tergabung dalam konsorsium riset Covid-19.

Upaya penyediaan vaksin di Indonesia mempunyai dua jalur pengembangan. Jalur pertama adalah mengembangkan vaksin merah putih yang saat ini sedang dipersiapkan di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi. Jalur kedua bekerja sama dengan pengembang di luar negeri.

"Kita berharap vaksin merah putih juga akan segera memasuki tahap uji klinik. Oleh karena itu, Badan POM juga akan terlibat dalam pengembangan vaksin tersebut dari hulu sampai ke hilir," kata Kepala Badan POM Penny K Lukito.

 

Sementara untuk vaksin dari Sinovac, sudah dilakukan uji klinis tahap 1 dan II di Tiongkok. Untuk tahap III yang diujikan ke beberapa negara, salah satunya Indonesia. BPOM pun turut terlibat dalam hal ini. "BPOM telah mengevaluasi dan menunjukkan hasil yang mendukung untuk dilakukan tahapan uji klinik fase III,” jelas Penny.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X