Pertanian Hingga Infokom Masih Tumbuh

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 11:36 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Meski pertumbuhan ekonomi RI kuartal II 2020 tercatat -5,32 persen, optimisme datang dari beberapa sektor. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, ada sektor-sektor yang masih mencatat pertumbuhan.

Sektor tersebut yakni pertanian yang tercatat tumbuh 2,19 persen, informasi dan komunikasi yang tumbuh 10,88 persen, serta jasa keuangan yang juga tumbuh 1,03 persen. ‘’Sektor pertanian masih mampu tumbuh posititf, sektor informasi dan komunikasi juga positif. Beberapa hal sejak bulan Juni sudah mengalami perbaikan,’’ ujarnya di Jakarta, kemarin (11/8).

Dengan kondisi itu, Ketum Partai Golkar itu juga tetap optimis pada kondisi ekonomi di kuartal III 2020. Tak hanya itu, beberapa indikator juga membaik. Di antaranya yakni Purchasing Manager’s Index (PMI) Indonesia atau indeks manufaktur Indonesia berada di posisi 46,9. Kemudian, indeks keyakinan konsumen juga mengalami peningkatan atau sudah mencapai 83,8.

‘’Kita lihat dari sektor kendaraan bermotor juga ada kenaikan dari minus 82 ke minus 54. Dari segi inflasi inti ini juga mencerminkan aggregat demand sudah mengalami peningkatan di bulan Juli. Sektor perdagangan internasional, ekspor meningkat menjadi USD 12 miliar,’’ urai dia.

Airlangga melanjutkan, kondisi Indonesia sebenarnya lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Dia mencontohkan dengan negara lain yang ekonominya tertekan lebih dalam seperti Inggis yang sudah dua kali resesi dengan -1,7 persen sampai -19,9 persen, Hing Kong -12 persen, Singapura -12,6 persen, India -18 persen, dan Brazil -11 persen.

Dia melanjutkan, belanja pemerintah akan lebih terakselerasi pada kuartal III 2020. Sebab, pemerintah terus agresif memberikan stimulus pemulihan ekonomi yang diharapkan berkorelasi pada kinerja ekonomi yang bisa membaik hingga aktir tahun.

Adapun sektor yang terdampak selama pandemi di antaranya yakni perdagangan yang tercatat -7 persen dan manufaktur yang juga -6 persen. Namun, dia optimis situasi itu akan berubah dengan adanya konsumsi rumah tangga yang naik.

‘’Pembatasan sosial dan fisik itu berdampak pada konsumsi rumah tangga dan kita ketahui konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu market confident dan rasa aman menjadi penting dalam periode seperti ini,’’ urai Airlangga.

Sejalan dengan itu, Sekretaris Eksekutif 1 Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede menuturkan, salah satu penyebab penurunan daya beli adalah keengganan masyarakat menengah ke atas untuk belanja. Padahal, sebenarnya konsumsi masyarakat Indonesia bisa jauh lebih baik lagi.

‘’Kita harus akui bahwa pandemi ini menggantarkan mereka yang lebih punya uang, yang relatif lebih senior, yang kita ketahui yang senior-senior ini yang punya lebih banyak uang, mereka tidak mau berbelanja, mereka tidak mau berinvestasi, kecuali kepada hal-hal esensial,’’ urai dia, Senin (10/8).

Raden melanjutkan, mereka enggan belanja disebabkan karena pertimbangan faktor belanja. Sebab, mereka beranggapan lebih baik diam di rumah daripada keluar karena berisiko terpapar pandemi.

Untuk itu, berbagai langkah dilakukan pemerintah agar bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat. Salah satunya yakni pemerintah secara aktif membuat strategi untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin.

Selain itu, ada pula program bansos yang diperpanjang hingga Desember 2020, serta stimulus UMKM, dunia usaha, hingga program padat karya. ‘’Ini belum pernah dalam sejarah kita memberi bansos dalam jangka waktu lama, 1998 tidak sampai seperti ini,’’ tutur dia. (dee)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X