Kunjungan Mal di Samarinda Bangkit Perlahan

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 11:24 WIB
Pelonggaran pembatasan aktivitas membuat kegiatan perdagangan kian bergairah. Meski belum pulih seperti sebelumnya, kunjungan di pusat perbelanjaan sudah menunjukkan peningkatan signifikan.
Pelonggaran pembatasan aktivitas membuat kegiatan perdagangan kian bergairah. Meski belum pulih seperti sebelumnya, kunjungan di pusat perbelanjaan sudah menunjukkan peningkatan signifikan.

SAMARINDA- Pelonggaran pembatasan aktivitas membuat kegiatan perdagangan kian bergairah. Meski belum pulih seperti sebelumnya, kunjungan di pusat perbelanjaan sudah menunjukkan peningkatan signifikan. Seperti di BIGmall Samarinda yang sudah mencapai 65-70 persen dari kunjungan sebelum pandemi.

General Manager BIGmall Samarinda Sendek A Prawinko mengatakan, perkembangan kunjungan masyarakat ke mal sudah bangkit perlahan. Sebelum pandemi, kunjungan di BIGmall bisa mencapai 30-40 ribu orang dalam sehari, rata-rata 35 ribu orang. Saat ini sudah mencapai 65-70 persen dari jumlah kunjungan tersebut. “Tapi dalam dua bulan terakhir belum kembali seperti sebelumnya,” katanya, (11/8).

Sendek menjelaskan, perkembangan pengunjung saat ini terbilang stagnan. Tidak menurun, tapi juga tidak meningkat. Hal itu dianggap sangat wajar, seiring masih banyaknya pembatasan dan larangan untuk berkumpul. Apalagi 30-35 persen masyarakat di sekitar Samarinda masih mengurangi aktivitas jalan-jalan. Misalnya pengunjung dari Balikpapan, Tenggarong, Sangatta, Bontang, dan lainnya.

“Banyaknya pengunjung kami dari kabupaten sekitar Samarinda sangat berpengaruh kepada kami. Di saat mereka mengurangi perjalanan jauh, otomatis kunjungan ke mal kami juga turun,” ungkapnya.

Belum lagi, tambahnya, banyak masyarakat yang terkena pemutus hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan. Otomatis menimbulkan masalah penghasilan, sehingga mengurangi jalan-jalan ke mal. Ada juga yang masih merintis bisnis yang sempat bangkrut saat pandemi, itu semua tentu berpengaruh terhadap kunjungan mal dan daya beli masyarakat.

Menurutnya, stimulus yang diberikan pemerintah pusat berupa pencairan gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) dan bantuan langsung tunai (BLT) untuk karyawan berpenghasilan di bawah Rp 5 juta tidak akan berpengaruh besar.

“Saya rasa belum berpengaruh signifikan, sebab orang kecenderungan saat ini hanya perlu memenuhi kebutuhan pangan dan protokol kesehatan. Sehingga tidak akan terlalu berpengaruh besar terhadap kunjungan atau daya beli di mal,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X