Masih Ada yang Tak Setuju Dibongkar, Satpol PP Kembali Lakukan Pendekatan

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 12:24 WIB
BONGKAR: Sejumlah petugas Satpol PP membantu membongkar bangunan warga di kawasan RT 28. RAMA SIHOTANG/KP
BONGKAR: Sejumlah petugas Satpol PP membantu membongkar bangunan warga di kawasan RT 28. RAMA SIHOTANG/KP

SAMARINDA–Tim Penanganan Dampak Sosial warga bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) RT 28, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, harus bersusah payah. Pembongkaran yang kembali dilakukan, Senin (10/8), harus dihentikan sementara waktu. Mereka memilih langkah pendekatan ke warga karena masih ada sekitar 76 bangunan yang belum setuju.

Sudah ada 134 orang yang setuju dan memilih pindah dari kawasan kumuh tersebut. Sisanya masih keukeuh bertahan dengan berbagai alasan. Di antaranya, di tempat saat ini lebih mudah menuju tempat bekerja. Mayoritas dari warga kawasan itu bekerja sebagai pedagang atau buruh di pasar.

Kepala Satpol PP Samarinda HM Darham menjelaskan, hari ini, pihaknya hanya menurunkan tim kecil. Tugasnya bukan membongkar, melainkan melakukan pendekatan ke warga dengan membawa dokumen terkait prosedur larangan hibah dari pemerintah pusat. "Warga masih keukeuh. Mereka membawa narasi soal relokasi dan pergantian rumah. Makanya kami menunjukkan dokumen atau perpres soal larangan tersebut agar mereka mengerti dan memahami," ucapnya.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin menegaskan, pihaknya terus melanjutkan pembongkaran. Hal itu ditegaskan lewat edaran Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang terkait perpanjangan masa pembongkaran dari jadwal awal pembongkaran tahap kedua 5–7 Agustus, dilanjutkan kembali kemarin sampai dengan seluruh bangunan terbongkar. "Artinya kami lanjutkan terus," singkatnya.

Sementara itu, tim pengerukan dari TNI yang dikoordinasi bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR dan Pera) hanya akan mengeruk wilayah yang sudah selesai persoalan sosial.

Menurut PPTK Normalisasi SKM Bidang Sumber Daya Air Fadly Kasim, hari ini akan bergerak ke segmen Pasar Segiri. Mulai sisi kanan Jembatan Gang Nibung, terus menelusuri ke jembatan tempurung. Mengingat di jalur tersebut hampir bersih dari permukiman warga. "Tahapannya dua alat berat akan melansir sedimen sungai, untuk dibawa ke sisi Jalan Dr Soetomo agar bisa diangkut ke truk untuk dibuang," ucapnya. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X