3 Ribu Desa Belum Ada Listrik, 11 Ribu Desa Belum Terkoneksi Internet

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 11:35 WIB

JAKARTA– Peresmian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 oleh Wapres Ma’ruf Amin di Jakarta kemarin (10/8) menjadi hari bersejarah untuk warga Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo. Sebab saat itu juga warga bisa merasakan listrik sekaligus sambungan internet.

Sehingga meskipun terbentang jarak sekitar 1.909 km, warga Dusun Tumba bisa langsung menyapa Wapres Ma’ruf Amin, Menristek Bambang Brodjonegoro, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Halim Iskandar, serta pejabat lainnya. ’’Pak Wapres yang saya hormati, inilah teman-teman yang ada di desa. Seharusnya saya ada di sana,’’ kata Halim.

Namun karena hitung-hitungan waktu perjalanan, Halim mengatakan tidak memiliki waktu yang cukup. Sebab untuk mencapai dusun itu diantaranya harus naik motor trail. Perjalan dengan motor trail saja membutuhkan waktu 1,5 jam. Namun meskipun berada jauh di pelosok dan merupakan suku terasing, saat ini warga di dusun itu bisa mendapatkan aliran listrik. ’’Ada listrik menggunakan teknologi picohydro dan ini termasuk bagian dukungan Kemenristek,’’ jelasnya.

Teknologi picohydro adalah sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan arus sungai di kawasan tersebut. Di desa tersebut dibangun tiga unit pembangkit listrik picohydro. Perawatannya diserahkan ke masyarakat desa setempat. Tenaga yang dihasilkan pembangkit itu di bawah 200 KW.

Dalam kesempatan itu Halim mengatakan di Indonesia ada 74.953 desa. Dari jumlah tersebut sekitar 30 persen butuh sentuhan inovasi dan teknologi dari Kemenristek atau lembaga penelitian lainnya. Dia mengungkapkan saat ini ada sekitar 3.000 desa belum memiliki akses listrik. Kemudian ada sebelas ribuan desa belum memiliki askes jaringan internet.

Halim menegaskan desa-desa tersebut membutuhkan sentuhan hasil inovasi teknologi. Dia menyampaikan apresiasi sekaligus rasa tersanjung kepada Kemenristek. Sebab Kemenristek tidak hanya membicarakan teknologi tinggi saja.

’’Seperti pesawat, drone, (peralatan, Red) pertempuran, dan lain-lain,’’ jelasnya. Tetapi juga masih memikirkan desa-desa yang berada jauh dari jangkauan pemerintah pusat di Jakarta. Halim mengatakan Kemenristek begitu luar biasa karena memikirkan hal terbesar sampai terkecil.

Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara itu merupakan salah satu dari sekian desa yang ditetapkan menjadi desa inovasi. Dalam peresmian Hakteknas ke-25 juga dilakukan tanda tangan kerjasama antara Kemenristek dengan Kementerian Desa. Wapres Ma’ruf Amin menyambut baik kerjasama itu.

Kerjasama itu adalah pengembangan dan pemanfaatan inovasi serta teknologi untuk desa. ’’Yaitu (program, Red) desa berinovasi. Saya harap langkah ini dapat jadi salah satu cara (mewujudkan, Red) cara budaya inovasi di desa,’’ jelasnya. Ma’ruf mengatakan semakin banyak yang berinovasi, terutama di tingkat desa, semakin baik bagi perekonomian Indonesia.

Menurut dia ada korelasi yang positif antara inovasi yang dihasilkan dengan perekonomian sebuah bangsa. Ma’ruf lantas menyebutkan data dari Global Innovation Index (GII) 2019 menyebutkan, peringkat inovasi Indonesia ada di urutan ke-85 dari 129 negara. Di level ASEAN, posisi Indonesia ada di urutan terendah kedua di atas Kamboja.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, program desa berinovasi ini merupakan upaya untuk membangun kapasitas desa menuju kehidupan yang berkelanjutan, menghargai budaya yang ada, hingga menemukan peluang bisnis melalui penerapan teknolog. Ada 11 bidang usaha yang akan jadi fokus teknologi tepat guna di desa. Yakni pariwisata, hasil perkebunan, hasil pertanian, budidaya non pangan, pengolahan hasil perikanan, budidaya pangan, pengolahan hasil peternakan, pengolahan makanan dan minuman, kerajinan, dan pengolahan sampah.

Karenanya, transfer teknologi ini akan melibatkan langusng pihak perguruan tinggi, pemerintah daerah, lembaga pemerintah non- kementerian, dan startup unggulan binaan Kemenristek/BRIN. Seperti yang sudah dilakukan di dusun Tumba, Desa Tamaila Utara ini. Di bawah binaan Universitas Negeri Gorontalo, desa dengan mayoritas penduduk Suku Polahi ini berhasil menciptakan turbin yang mampu mengalirkan listrik melalui optimalisasi arus air yang minim, pico hydro.

Diakuinya, pada umumnya, kegiatan masyarakat desa masih bersifat tradisional dan konvensional. Padahal, mereka berhadapan langsung dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. ”Maka dari itu dibutuhkan inovasi untuk menjaga keseimbangan ekonomi-ekologi dalam pengelolaan sumber daya alam,”tuturnya.

Sebagai lanjutan dari proyek percontohan, program desa berinovasi akan diselenggarakan di 100 desa lain. Sebagai sasaran awal, dengan memajukan berbagai produk unggulan di masing- masing wilayah. Sebanyak 43 desa akan dikembangkan pada sektor pariwisata, 15 desa dikembangkan pada sektor budidaya pangan/non pangan. Kemudian, dua desa pada sektor kerajinan, tiga desa pada sektor pengolahan makanan dan minuman, satu desa pada sektor pengolahan sampah, dan sisanya dikembangkan pada sektor pengolahan hasil perikanan, perkebunan, pertanian dan peternakan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X