Matahari belum muncul, sekitar pukul 05.20 Wita kemarin (9/8), Pipit, pria yang menjaga di pintu masuk Pelabuhan Samarinda, tak jadi mengantuk. Toyota Avanza KT 1256 ZC melaju memasuki area pelabuhan.
SAMARINDA–“Oi”, begitu Pipit memekik. Meneriaki Kevin Joshua Tarihoran yang berkemudi kencang di pelabuhan. Langkah kaki pria 43 tahun itu baru beberapa meter, Kevin yang sempat berhenti di persimpangan berbelok ke kanan, dan menginjak tuas gas dalam-dalam.
“Saya kembali ambil motor, tiba-tiba sekuriti kapal di situ teriak, mobilnya terjun ke sungai,” ujarnya saat ditemui di Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda. Seorang pria berusaha menarik tangan Kevin. “Tolong, tolong, Pak. Di dalam ada orang. Berenam,” ujar Pipit mengulang penjelasan sang sopir. Namun, saat ditanya ulang, pemuda 22 tahun itu justru menyebut dengan jumlah yang berbeda. Tiga orang terjebak.
“Mulutnya bau alkohol. Pasti enggak beres,” lanjut Pipit. Kejadian itu sontak menggegerkan warga sekitar. Paginya, kejadian itu viral di beberapa platform media sosial. Kevin yang selamat dibawa ke Polsek KP Samarinda. Kevin menerangkan sebab kecelakaan itu menimpa dirinya.
Kapolsek KP Samarinda Kompol Aldi Alfa Faroqi menyebut, sopir sebelumnya bertolak dari Samarinda Seberang. “Dia memang driver online, tapi malam itu dipesan bukan lewat aplikasi. Jadi langsung telepon antara penyewa dan yang bersangkutan,” ujar perwira melati satu tersebut. Namun, polisi belum memerinci hasil pemeriksaan Kevin lantaran keterangannya yang masih berubah-ubah. “Masih di bawah pengaruh alkohol. Jadi kami tunggu sadar,” tambahnya. Dari penjelasan awal Kevin, ia mengantar penumpang mobil ke tempat hiburan malam (THM) di Jalan Imam Bonjol. Di sana, ia meneguk minuman keras. Namun, setelah itu cerita Kevin tak jelas.
Harian ini mendapat penjelasan AD, pria yang merupakan penumpang mobil. Pria yang bekerja di kapal itu membenarkan dirinya yang bersama Kevin sebelum kejadian. “Ya, mobil putih. Tapi enggak tahu jenis apa. Sopirnya kecil-kecil, kalau nama enggak tahu,” ungkap pria yang meminta namanya tak disebutkan. Namun, sepulang dari THM, dia turun di Jalan Panglima Batur. “Yang bawa mobil sampai ke jalan itu (Panglima Batur) teman saya, bukan sopir. Karena dia (Kevin) mabuk berat,” ucapnya. Dia lantas meninggalkan sopir seorang diri dan menitipkan ke seseorang di sekitar jalan tersebut. Termasuk meninggalkan uang sewa mobil.
“Kan enggak mungkin dibawa mabuk-mabuk, jadi kami tinggal karena paginya kerja,” sambung AD. Setelahnya, dia tak mengetahui. AD bahkan tak tahu jika mobil yang terjun bebas ke Sungai Mahakam itu adalah mobil yang disewa sebelumnya.
Kejadian itu menggemparkan ibu kota Kaltim. Tim Search and Rescue (SAR) dari Brimob Detasemen B Pelopor Polda Kaltim menerjunkan empat penyelam dan Basarnas Samarinda dua penyelam. Danyon Brimob Detasemen B Pelopor Polda Kaltim AKBP Handri Wira Suriyana menuturkan, semula tiga titik dilakukan pencarian dengan menyelam di kedalaman 12–15 meter. “Baru di titik keempat ditemukan bagian atas mobil,” ujarnya. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk proses evakuasi mobil hingga ke permukaan. “Kendalanya jelas, air Sungai Mahakam itu visibility nol. Jadi hanya mengandalkan raba-raba aja,” tambahnya.
Sekitar pukul 10.30 Wita, dipastikan tak ada orang yang tertinggal di dalam mobil. Kembali ditegaskan Aldi, ia memastikan tidak ada orang ditemukan dalam mobil. “Hanya gitar, alat pancing, STNK, dan beberapa barang lain. Kalau keluar dari mobil saat di air rasanya tidak mungkin, karena celah jendela itu kecil,” jelasnya. Namun, polisi masih kesulitan untuk mengambil keterangan pasti Kevin. (dra2/k8)
