SAMARINDA–Perebutan kursi ketua Golkar Kota Tepian berakhir aklamasi. H Hendra menakhodai beringin selama lima tahun ke depan. Tanti Prasetyoningrum dan Jafar Abdul Gaffar yang semula digadang-gadang jadi lawan, memilih mundur sebelum voting ditempuh.
Tanti mencabut berkas pencalonannya jelang musda digelar, Sabtu (8/8). Istri Alphad Syarief itu disebut-sebut memilih fokus menjalankan tugasnya sebagai wakil ketua DPD Golkar Kaltim. Meski mendaftarkan diri, Gaffar justru bermanuver. Pendaftaran sebagai calon ketua Golkar politikus gaek itu dianggap tak sah lantaran berkas tak ditandatangani. “Memang saya tak tanda tangan. Golkar perlu perubahan, giliran anak muda yang bekerja,” ungkapnya ditemui di sela-sela Musda Golkar Samarinda.
Mengembalikan berkas pencalonan itu hanya salah satu strateginya menakar sejauh mana dinamika dalam Golkar sejak dirinya vakum. “Bikin harap-harap cemas aja,” kelakarnya. Beringin bakal tetap jadi almamaternya meski dia tak lagi duduk dalam struktur. Informasi yang beredar, Gaffar tetap mendapat posisi strategis sebagai dewan pertimbangan partai.
Hendra kini punya tugas besar mengawal Golkar Samarinda ikut dalam pilkada serentak Desember mendatang. Selain itu, Ketua DPD Golkar Kaltim Rudi Mas’ud mematok waktu dua pekan agar Hendra merampungkan struktur kepengurusan beringin Kota Tepian. “Selain itu, ketua terpilih harus segera menyiapkan tugas dari badan saksi nasional Golkar jelang pilkada nanti,” ungkapnya.
Hendra menyebut bakal bergerak cepat menjalankan tugasnya menyusun format kepengurusan hingga tingkat paling bawah. “Soal besar atau ramping lihat nanti saja, karena target dari DPD Golkar Kaltim harus lincah. Tak jadi soal itu gemuk atau kurus,” sambungnya.
Terkait pilkada, Golkar tentu menunggu titah pusat ke mana dukungan bakal mengalir. Mengingat, DPP Golkar tengah menginventarisasi kelayakan kandidat yang mengajukan diri untuk diusung beringin. “Semua kembali ke pusat. Dukungan diumumkan ke mana, kami langsung kerja,” singkatnya. (ryu/dra/k8)
