EROSI akibat banjir di kawasan hulu memang sering terjadi. Akibatnya, infrastruktur jalan dan jembatan sering terendam dan rusak. Sebelum Jembatan Long Penjalin di Tabang, dua jembatan di Kecamatan Kenohan pernah mengalami hal serupa.
Jalan poros Kota Bangun, Kenohan, Kembang Janggut, hingga Tabang, tampaknya masih rawan putus. Terlebih lagi ketika memasuki musim hujan. Di 2017 lalu, dua Jembatan Keliran di Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kukar, juga ambruk.
Jembatan Keliran yang menghubungkan poros di Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, itu ambruk awal tahun. Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, keberadaan jembatan tersebut dianggap sangat vital. Lantaran menjadi jalur utama menuju Kecamatan Tabang, Kenohan, dan Kembang Janggut.
Begitu juga dari arah bagian hulu ke Kota Bangun. Namun, jembatan Keliran 1 dan jembatan Keliran 2, akhirnya sudah rampung diperbaiki. Mengetahui peristiwa runtuhnya jembatan tersebut, Bupati Kukar Edi Damansyah menginstruksikan Kepala Dinas PU Kukar Muhammad Yamin turun ke lokasi.
Selain melakukan identifikasi persoalan, ia juga meminta Dinas PU melakukan langkah taktis agar mobilitas warga tetap berjalan dengan baik. “Saya langsung memerintahkan kepala Dinas PU untuk turun ke lokasi. Termasuk melakukan penyelesaian masalah sementara,” ujar bupati.
Sementara itu, Minggu (9/8), Edi juga mendatangi lokasi. Ia memantau kondisi jembatan. Kedatangannya juga untuk memastikan tindak lanjut terhadap penyelesaian jembatan yang ambruk, bisa segera teratasi.
“Saya menyampaikan terima kasih atas upaya warga melakukan gotong royong tersebut,” imbuhnya. (qi/kri/k16)