Diet Nabati, Solusi Tubuh Melar saat WFH

- Senin, 10 Agustus 2020 | 11:17 WIB
ANEKA WARNA: Sangat sederhana dan simpel dalam mengolah makanan nabati. Gunakan berbagai bahan aneka warna supaya kandungan gizi semakin lengkap.
ANEKA WARNA: Sangat sederhana dan simpel dalam mengolah makanan nabati. Gunakan berbagai bahan aneka warna supaya kandungan gizi semakin lengkap.

SELAMA memberlakukan sistem kerja di rumah (WFH), banyak pekerja yang mengeluh karena badan jadi kurang gerak. Aktivitas banyak di rumah dan lebih sering duduk. “Banyak yang curhat, bagaimana nih celana biasanya longgar sekarang sesak. Bertanya bagaimana caranya mau turunkan berat badan,” ujar Darvina, konsultan gizi dan diet vegan asal Balikpapan.

Selama pandemi, perempuan yang akrab disapa Vina ini menerima beberapa curhatan kaum perempuan dan ibu-ibu saat yang mengeluh berat badan bertambah selama WFH. Dia menyimpulkan jika kurangnya aktivitas ditambah sembarang konsumsi jadi pemicu. Sebab saat WFH, otomatis mengerjakannya sambil ngemil. Sehingga apa saja makanan yang ada di depan mata, itu yang masuk ke mulut.

Walhasil, makanan yang masuk ke tubuh jadi tidak terkontrol dan tanpa disadari, pakaian menjadi lebih sesak. “Camilan di rumah bisa jadi karena banyak mengandung gula dan minyak. Itu kan kalori, kalau masuk terus dan menumpuk dan tidak ada gerak, otomatis berat badan jadi naik,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (6/8).

Sebenarnya ada banyak opsi camilan sehat rendah kalori. Khususnya diet dengan pola konsumsi nabati. Semua yang bersumber dari sayur dan buah. Dia mengatakan jika pola diet nabati cepat menurunkan berat badan. Sebab, pada makanan nabati yang dikonsumsi kebanyakan minim kalori. Sehingga tubuh tetap kenyang, namun kalori yang masuk sesuai kebutuhan tubuh.

“Memang butuh waktu untuk menyiapkan. Tapi banyak kok resep mudah untuk diet nabati. Misal kacang-kacangan yang dibentuk jadi granola, dibikin banyak dan jadi stok,” ujarnya.

Ada pula resep salad yang juga jadi pengganti baik untuk camilan Anda. Namun, Vina menegaskan salad yang baik adalah yang minim mayones. Lebih baik lagi jika mayonesnya juga nabati, terbuat dari sari kedelai tanpa telur. “Bukan salad buah manis yang dari susu, itu kan gula,” tukasnya.

Ketika pola makan konsumsi nabati dijalankan, Vina menjamin bobot tubuh akan cepat turun. Namun dari semuanya, dia mengatakan, niat dan kemauan awal adalah hal mendasar. Selain itu, jangan terlalu memaksa. “Misal benar-benar enggak makan nasi langsung, sedangkan tubuh butuh adaptasi. Jadi perlahan dan harus enjoy, dinikmati. Berkaitan juga dengan manajemen stres,” paparnya.

Apalagi menurunkan bobot tubuh kuncinya tidak hanya pada pola konsumsi dan olahraga. Namun juga pikiran. Sebab itu, Vina mengimbau untuk selalu senang. Niatkan turun bobot demi kesehatan. Minum air putih yang cukup. Berolahraga ringan namun tak perlu dipaksa hingga kelelahan. Jika tubuh mencapai bobot ideal, Vina juga menyarankan untuk tetap konsisten. Sebab, ada istilah sindrom yoyo.

Yakni, bobot tubuh bisa saja kembali seperti semula dan bahkan lebih naik. “Minimal ganti camilan saja dulu, enggak apa-apa. Perlahan untuk terbiasa. Baru terapkan pola makan nabati. Karena mesti enjoy,” bebernya. (rdm/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X