Warga Miskin Kaltim Bertambah, Perlu Stimulus Pemerintah

- Senin, 10 Agustus 2020 | 10:56 WIB
Pandemi Covid-19 berdampak ke banyak hal. Ekonomi Kaltim triwulan II minus 6,53 persen. Hal itu sejalan dengan jumlah warga miskin di provinsi ini meningkat. Bila pada September 2019 sebanyak 220,91 ribu orang, per Maret 2020 menjadi 230,26 ribu orang. Pemandangan salah satu wilayah di Samarinda.
Pandemi Covid-19 berdampak ke banyak hal. Ekonomi Kaltim triwulan II minus 6,53 persen. Hal itu sejalan dengan jumlah warga miskin di provinsi ini meningkat. Bila pada September 2019 sebanyak 220,91 ribu orang, per Maret 2020 menjadi 230,26 ribu orang. Pemandangan salah satu wilayah di Samarinda.

SAMARINDA-Pandemi Covid-19 berdampak ke banyak hal. Ekonomi Kaltim triwulan II minus 6,53 persen. Hal itu sejalan dengan jumlah warga miskin di provinsi ini meningkat. Bila pada September 2019 sebanyak 220,91 ribu orang, per Maret 2020 menjadi 230,26 ribu orang.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim itu menunjukkan, angka kemiskinan tahun ini meningkatkan sekitar 9.350 ribu jiwa. Secara populasi di Benua Etam, ada sekitar 6,10 persen penduduk miskin.

Di sisi lain, Pemprov Kaltim telah menyalurkan bantuan sosial kepada 41.549 orang. Angka tersebut belum termasuk warga yang mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Diperkirakan hampir seratus ribu masyarakat terdampak pandemi ini. Pemerintah berupaya memulihkan ekonomi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengatakan, hingga kemarin (8/8), kasus aktif Covid-19 di Kaltim sebanyak 622 pasien. Sementara akumulasi kasus terkonfirmasi positif sejak 18 Maret 2020 ada 1.834 kasus. Konsentrasi Covid-19 berada di dua kota besar. “Yaitu Balikpapan dan Samarinda. Balikpapan terdapat 694 kasus pasien positif dan Samarinda 375 kasus,” jelas Andi.

Terbanyak ketiga adalah Kutai Kartanegara dengan 280 kasus positif. Kondisi itu membuat warga harus benar-benar menaati protokol kesehatan. Apalagi, tak sedikit kasus positif tidak menunjukkan gejala.

Walaupun kasus positif terus naik, masyarakat memang tidak bisa lagi hanya berdiam di rumah. Khususnya mereka yang melakukan pekerjaan harian, mereka tetap harus bekerja.

Data dari BPS Kaltim, 1,86 juta orang yang bekerja pada Februari 2020, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan yaitu sebanyak 956 ribu orang (51,51 persen).

Diikuti berusaha sendiri sebanyak 336 ribu orang (18,12 persen), pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 208 ribu (11,22 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar sebanyak 200 ribu orang (10,78 persen), dan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar sebanyak 86 ribu orang (4,65 persen). Jumlah pekerja paling sedikit terdapat pada pekerja bebas di pertanian sebanyak 21 ribu orang (1,15 persen).

Akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Chairil Anwar memaparkan, akibat pandemi Covid-19, sektor yang paling terdampak adalah UMKM dan swasta. Dua sektor itu sangat bergantung dengan aktivitas dan keperluan konsumsi masyarakat.

Jika aktivitas masyarakat berdenyut, produksi bisa terus berjalan, ekonomi berangsur pulih. Namun, karena kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, perlu stimulus dari pemerintah. “Pembelanjaan uang dari pemerintah harus optimal,” ucapnya.

Apalagi masyarakat hidup di perkotaan seperti Samarinda dan Balikpapan. Mereka yang banyak mencari nafkah di sektor dagang dan jasa, tentu sangat bergantung dengan aktivitas masyarakat. Apalagi warga di dua kota itu juga tak sedikit yang menyewa rumah.

Di Samarinda, sekitar 25 persen warganya menyewa rumah. Sementara, Balikpapan hampir 20 persen. Harga sewa rumah per bulan di dua kota itu bisa hampir sepertiga upah minimal kota (UMK).

Sehingga, ucap dia, jika penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi tak dijalankan serius, warga yang bekerja harian dan masih menyewa rumah, bakal begitu menderita. Mengingat tak sedikit masyarakat akibat pandemi itu terkena potongan gaji, dirumahkan sementara, hingga pemutusan hubungan kerja. (nyc/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X